Anjing dikenal sebagai hewan peliharaan yang setia karena gemar mengikuti pemiliknya ke mana pun pergi meski hanya beranjak dari ruang keluarga ke dapur.
Perilaku ini membuat beberapa orang lebih memilih memelihara anjing dibanding hewan lain seperti kcuing. Namun, mengapa anjing bisa setia dengan pemiliknya?
Perilaku ini membuat beberapa orang lebih memilih memelihara anjing dibanding hewan lain seperti kcuing. Namun, mengapa anjing bisa setia dengan pemiliknya?
Pelatih anjing profesional bersertifikat, Irith Bloom, menjelaskan kesetiaan adalah konsep manusia. “Kami belum cukup memahami bagaimana anjing berpikir mengetahui apakah kesetiaan itu berarti bagi mereka,” terang Bloom, yang juga menjabat sebagai pemilik The Sophisticated Dog, dilansir Daily Paws, Jumat (16/9/2022).
Menurutnya, kesetiaan anjing terhadap pemiliknya perlu ditanyakan pada diri sendiri, yakni apa yang anjing lakukan yang membuat manusia berpikir bahwa mereka setia. “Setelah mengetahui jawabannya, kita bisa berpikir kritis tentang hal-hal ‘setia’ yang dilakukan anjing dan mencari tahu apa yang mungkin memotivasi anjing melakukannya,” imbuh Bloom.
Para arkeolog percaya bahwa anjing dan manusia pertama kali mengembangkan ikatan simbiosis lebih dari 23 ribu tahun lalu. Studi menunjukkan, saat anjing liar menemukan api dan sisa makanan para manusia primitif, manusia meningkatkan status anjing menjadi teman yang pandai berburu.
Seiring waktu, anjing menjadi bagian integral dalam evolusi manusia dan memenuhi banyak kebutuhan, dari anjing besar yang memimpin perang hingga anjing kecil penjaga kuil kuno.
Bloom mengatakan, sebagian besar perilaku anjing bisa dianalisis dalam istilah cukup sederhana, yakni mereka cenderung mengulangi perilaku yang membuahkan hasil baik.Sebaliknya, anjing menghindari mengulangi perilaku yang menghasilkan hal-hal kurang menyenangkan.
“Menurut saya, perilaku setia pada anjing mungkin tidak dimotivasi oleh hal yang sama, yang memotivasi kesetiaan di antara orang-orang, tetapi belum ada cukup penelitian tentang hal ini untuk memastikannya,” terang Bloom.
Tanda anjing setia
Bloom mengatakan, ada beberapa cara manusia cenderung merasakan kesetiaan dari anjing peliharaan, salah satunya ketika anjing lebih memilih orang tertentu daripada orang lain. Menurutnya, perilaku ini bisa dimotivasi kasih sayang. Sebuah penelitian emosi menunjukkan bahwa mamalia seperti anjing dapat merasakannya.
Namun, anjing juga lebih tertarik pada orang tertentu jika mendapat lebih banyak camilan, mengajaknya jalan-jalan, dan sering bermain dengannya. “Faktanya, bermain dengan anjing dan melakukan permainan pelatihan yang menyenangkan adalah cara bagus untuk memperkuat hubungan,” imbuh Bloom.
Merespons dengan baik
Siapa pun yang paling banyak melatih anjing akan lebih sering mendapat perhatiannya. Alasannya, cukup sederhana. Anjing dapat menanggapi isyarat dan perintah yang mengarah pada hal-hal baik atau mencegah hal-hal buruk.
Menurut Bloom, kesetiaan tidak benar-benar berperan dalam perilaku ini. Beberapa orang berpikir bahwa anjing setia saat mereka bertindak dengan cara yang tampak seperti sedang melindungi pemiliknya. Misalnya, menggonggong dan menerjang anjing atau orang lain. Akan tetapi, Bloom menuturkan, bukan ini masalahnya.
Penelitian menunjukkan, hubungan antara manusia dan anjing mirip dengan hubungan orangtua dan anak. “Ini berarti bukan ide baik mengharapkan sesuatu pada anjing yang tidak kita cari pada anak kecil,” jelas Bloom.
“Apakah kita akan mengatakan anak kecil berusia tiga tahun setia jika mereka berteriak kepada orang asing yang mendekat?” sambungnya. Namun, jika pemilik anjing memandang salah satu perilaku di atas adalah tanda anjing menunjukkan kesetiaan, anjing mungkin tidak berpikir demikian.
Menurutnya, kesetiaan anjing terhadap pemiliknya perlu ditanyakan pada diri sendiri, yakni apa yang anjing lakukan yang membuat manusia berpikir bahwa mereka setia. “Setelah mengetahui jawabannya, kita bisa berpikir kritis tentang hal-hal ‘setia’ yang dilakukan anjing dan mencari tahu apa yang mungkin memotivasi anjing melakukannya,” imbuh Bloom.
Para arkeolog percaya bahwa anjing dan manusia pertama kali mengembangkan ikatan simbiosis lebih dari 23 ribu tahun lalu. Studi menunjukkan, saat anjing liar menemukan api dan sisa makanan para manusia primitif, manusia meningkatkan status anjing menjadi teman yang pandai berburu.
Seiring waktu, anjing menjadi bagian integral dalam evolusi manusia dan memenuhi banyak kebutuhan, dari anjing besar yang memimpin perang hingga anjing kecil penjaga kuil kuno.
Bloom mengatakan, sebagian besar perilaku anjing bisa dianalisis dalam istilah cukup sederhana, yakni mereka cenderung mengulangi perilaku yang membuahkan hasil baik.Sebaliknya, anjing menghindari mengulangi perilaku yang menghasilkan hal-hal kurang menyenangkan.
“Menurut saya, perilaku setia pada anjing mungkin tidak dimotivasi oleh hal yang sama, yang memotivasi kesetiaan di antara orang-orang, tetapi belum ada cukup penelitian tentang hal ini untuk memastikannya,” terang Bloom.
Tanda anjing setia
Bloom mengatakan, ada beberapa cara manusia cenderung merasakan kesetiaan dari anjing peliharaan, salah satunya ketika anjing lebih memilih orang tertentu daripada orang lain. Menurutnya, perilaku ini bisa dimotivasi kasih sayang. Sebuah penelitian emosi menunjukkan bahwa mamalia seperti anjing dapat merasakannya.
Namun, anjing juga lebih tertarik pada orang tertentu jika mendapat lebih banyak camilan, mengajaknya jalan-jalan, dan sering bermain dengannya. “Faktanya, bermain dengan anjing dan melakukan permainan pelatihan yang menyenangkan adalah cara bagus untuk memperkuat hubungan,” imbuh Bloom.
Merespons dengan baik
Siapa pun yang paling banyak melatih anjing akan lebih sering mendapat perhatiannya. Alasannya, cukup sederhana. Anjing dapat menanggapi isyarat dan perintah yang mengarah pada hal-hal baik atau mencegah hal-hal buruk.
Menurut Bloom, kesetiaan tidak benar-benar berperan dalam perilaku ini. Beberapa orang berpikir bahwa anjing setia saat mereka bertindak dengan cara yang tampak seperti sedang melindungi pemiliknya. Misalnya, menggonggong dan menerjang anjing atau orang lain. Akan tetapi, Bloom menuturkan, bukan ini masalahnya.
Penelitian menunjukkan, hubungan antara manusia dan anjing mirip dengan hubungan orangtua dan anak. “Ini berarti bukan ide baik mengharapkan sesuatu pada anjing yang tidak kita cari pada anak kecil,” jelas Bloom.
“Apakah kita akan mengatakan anak kecil berusia tiga tahun setia jika mereka berteriak kepada orang asing yang mendekat?” sambungnya. Namun, jika pemilik anjing memandang salah satu perilaku di atas adalah tanda anjing menunjukkan kesetiaan, anjing mungkin tidak berpikir demikian.
Related Post