Setelah beredarnya berita mengenai Welia Iyah yang gemar memelihara kucing dan memungut kucing terlantar, mendapat perhatian beberapa pecinta kucing di Kota Amuntai. Mereka merasa tertarik ingin melihat keadaan belasan kucing yang dirawat oleh Welia di desa Padang Darat Kecamatan Amuntai Selatan ini, Sabtu (07/10/2017)
Raida, satu pecinta kucing Amuntai datang ke kediaman Welia, dan langsung bermain dengan belasan kucing yang ada. Bersama Purna yang juga pecinta kucing Amuntai mereka berdiskusi mengenai perawatan kucing serta pengobatan yang biasa dilakukan jika kucing sakit.
Raida, satu pecinta kucing Amuntai datang ke kediaman Welia, dan langsung bermain dengan belasan kucing yang ada. Bersama Purna yang juga pecinta kucing Amuntai mereka berdiskusi mengenai perawatan kucing serta pengobatan yang biasa dilakukan jika kucing sakit.
"Kalau sakit bisa langsung dibawa ke dokter hewan di Dinas Peternakan, pengobatan atau vaksin bisa dilakukan secara gratis pada hari kerja," ujarnya. Raida yang juga rutin melakukan vaksinasi kucing setiap empat bulan sekali mengaku sangat terbantu dengan pelayanan yang ada di Dinas Peternakan. Sangat disayangkan jika fasilitas tersebut tidak dimanfaatkan oleh pemelihara kucing.
Welia merasa sangat terbantu dengan informasi yang didapat dan dirinya berencana akan membawa kucing kucing miliknya ke dokter hewan. "Jika tahu gratis saya akan lebih sering memeriksakan kucing yang sakit ke dokter hewan," ujar Welia.
Sejak 2010, Welia sering memungut kucing yang dilihatnya tak terawat. Jika dihitung-hitung sejak 2010, sudah sekitar 500 kucing dirawatnya. Sejumlah di antaranya diminta teman untuk dirawat. “Kadang ada melihat kucing di pasar atau di jalan yang kurus tidak terawat, ada juga yang masih kecil dan ditinggal induknya, saya bawa pulang dan dipelihara,” ujarnya.
Namun dia percaya rezekinya tidak akan berkurang karena memberi makan dan merawat kucing.
Kucing itu, oleh Welia, diberi makan nasi dan ikan puyau, ikan sungai ini harga Rp 10 ribu per kilogram. Dalam satu hari, 19 kucing itu bisa menghabiskan satu kilogram puyau yang dikukus dan dicampur nasi.
Setiap hari Welia pergi ke pasar untuk membeli puyau mati namun belum busuk agar mendapat harga yang lebih murah.Jika tidak ada sisa nasi di rumah, biasanya kucing-kucing itu juga diberi nasi yang dikonsumsi dirinya dan keluarga.
Welia merasa sangat terbantu dengan informasi yang didapat dan dirinya berencana akan membawa kucing kucing miliknya ke dokter hewan. "Jika tahu gratis saya akan lebih sering memeriksakan kucing yang sakit ke dokter hewan," ujar Welia.
Sejak 2010, Welia sering memungut kucing yang dilihatnya tak terawat. Jika dihitung-hitung sejak 2010, sudah sekitar 500 kucing dirawatnya. Sejumlah di antaranya diminta teman untuk dirawat. “Kadang ada melihat kucing di pasar atau di jalan yang kurus tidak terawat, ada juga yang masih kecil dan ditinggal induknya, saya bawa pulang dan dipelihara,” ujarnya.
Namun dia percaya rezekinya tidak akan berkurang karena memberi makan dan merawat kucing.
Kucing itu, oleh Welia, diberi makan nasi dan ikan puyau, ikan sungai ini harga Rp 10 ribu per kilogram. Dalam satu hari, 19 kucing itu bisa menghabiskan satu kilogram puyau yang dikukus dan dicampur nasi.
Setiap hari Welia pergi ke pasar untuk membeli puyau mati namun belum busuk agar mendapat harga yang lebih murah.Jika tidak ada sisa nasi di rumah, biasanya kucing-kucing itu juga diberi nasi yang dikonsumsi dirinya dan keluarga.
Related Post