Selain manusia, hewan ternak dan hewan peliharaan pun juga menjadi korban erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12). Banyak hewan yang ditemukan dalam kondisi sudah mati maupun masih hidup dan terjebak abu vulkanik yang mulai mengeras.
Selain tak bisa menyelamatkan benda berharga, warga juga ada yang tak bisa menyelamatkan hewan kesayangannya. Seperti Indah Lestari warga Kamar Kajang, Lumajang yang harus kehilangan 17 ekor kucingnya.
Selain tak bisa menyelamatkan benda berharga, warga juga ada yang tak bisa menyelamatkan hewan kesayangannya. Seperti Indah Lestari warga Kamar Kajang, Lumajang yang harus kehilangan 17 ekor kucingnya.
Indah sendiri memiliki 18 kucing peliharaan. Pada saat erupsi Semeru 6 hari yang lalu, ia tidak bisa menyelamatkan semua kucingnya, ia hanya mampu membawa 1 ekor kucing.
Kamis (9/12) kemarin Indah kembali ke rumahnya yang sudah rusak berat. Ia ingin mencari 17 kucingnya dengan harapan masih ada yang selamat. Tetapi hasilnya nihil. Ia tak berhasil menemukan seluruh kucingnya.
Saat mencari kucing-kucingnya, Indah menemukan banyak kucing yang bukan miliknya. Tapi akhirnya, ia mengambil dan mengadopsi 1 ekor anak kucing.
"Kami dampingi dan berhasil menyelamatkan 1 kucing (lain). Dia ingin coba cari, tapi medannya tidak ramah. Indah yang selalu menemukan kucing, ada satu yang kita obati dan kita kembalikan, karena memang kucingnya besar, kucing garong sehat," kata salah satu relawan kucing dari Solo yang konsen rescue kucing, Yuli Hening kepada detikcom, Jumat (10/12/2021).
"Indah punya 18 kucing dan hanya 1 yang bisa dia selamatkan ketika erupsi, 17 raib kemungkinan kena debu. Dia sedih, gelisah, terus dia minta ditemani mencari kucingnya," tambah Yuli.
Indah dan Yuni kemarin menemukan 7 ekor kucing. 6 dalam kondisi sehat, kemudian satu sakit dan dibawa oleh cat room catty home Jember. Kucing yang ditemukan juga tidak ada yang memiliki luka bakar. Dari 6 kucing yang sehat, 1 diadopsi oleh Indah.
"Ada satu yang dibawa dan diobati, dibawa ke cat room catty home Jember. Satunya yang kitten dibawa Indah pulang ke rumah saudaranya di Lumajang kota. Indah nemu dan yang kecil diadopsi, karena kasihan. Dia ingin mencari lagi tapi medannya yang tidak memungkinkan," jelas Yuli.
Yuli mengatakan ada 7 kucing yang ditemukan dan 1 dibawa Indah. Ada yang sakit, sehat, dikasih makan. "Diobati yang sakit, dia sempat berdebu dan disuntik obat, sudah lari-lari. Yang ditemukan banyak kucing jalanan," pungkas Yuli.
Kamis (9/12) kemarin Indah kembali ke rumahnya yang sudah rusak berat. Ia ingin mencari 17 kucingnya dengan harapan masih ada yang selamat. Tetapi hasilnya nihil. Ia tak berhasil menemukan seluruh kucingnya.
Saat mencari kucing-kucingnya, Indah menemukan banyak kucing yang bukan miliknya. Tapi akhirnya, ia mengambil dan mengadopsi 1 ekor anak kucing.
"Kami dampingi dan berhasil menyelamatkan 1 kucing (lain). Dia ingin coba cari, tapi medannya tidak ramah. Indah yang selalu menemukan kucing, ada satu yang kita obati dan kita kembalikan, karena memang kucingnya besar, kucing garong sehat," kata salah satu relawan kucing dari Solo yang konsen rescue kucing, Yuli Hening kepada detikcom, Jumat (10/12/2021).
"Indah punya 18 kucing dan hanya 1 yang bisa dia selamatkan ketika erupsi, 17 raib kemungkinan kena debu. Dia sedih, gelisah, terus dia minta ditemani mencari kucingnya," tambah Yuli.
Indah dan Yuni kemarin menemukan 7 ekor kucing. 6 dalam kondisi sehat, kemudian satu sakit dan dibawa oleh cat room catty home Jember. Kucing yang ditemukan juga tidak ada yang memiliki luka bakar. Dari 6 kucing yang sehat, 1 diadopsi oleh Indah.
"Ada satu yang dibawa dan diobati, dibawa ke cat room catty home Jember. Satunya yang kitten dibawa Indah pulang ke rumah saudaranya di Lumajang kota. Indah nemu dan yang kecil diadopsi, karena kasihan. Dia ingin mencari lagi tapi medannya yang tidak memungkinkan," jelas Yuli.
Yuli mengatakan ada 7 kucing yang ditemukan dan 1 dibawa Indah. Ada yang sakit, sehat, dikasih makan. "Diobati yang sakit, dia sempat berdebu dan disuntik obat, sudah lari-lari. Yang ditemukan banyak kucing jalanan," pungkas Yuli.
Related Post