Tak ada layanan yang kurang dari VA Hospice di Salem, Virginia, semua petugas di sana merawat pasien dengan baik hingga hari terakhir mereka.
Namun ada salah satu petugas yang tak memiliki latar belakang medis sama sekali, tapi memegang peranan penting dalam layanan terhadap pasien, yaitu Tom. Seekor kucing berbulu orange yang selalu menenangkan pasien dan dipercaya ‘membawa’ pasien ke surga dengan damai…
Namun ada salah satu petugas yang tak memiliki latar belakang medis sama sekali, tapi memegang peranan penting dalam layanan terhadap pasien, yaitu Tom. Seekor kucing berbulu orange yang selalu menenangkan pasien dan dipercaya ‘membawa’ pasien ke surga dengan damai…
Hospice adalah tempat perawatan pasien terminal (stadium akhir) dimana pengobatan terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi (dokter sudah angkat tangan). Perawatan ini bertujuan meringankan penderitaan dan rasa tidak nyaman dari pasien, yang biasanya berusia lanjut, berlandaskan pada aspek bio-psiko-spiritual.
Tak ada yang menyangka jika keberadaan Tom di sana ternyata sangat membantu para pasien melewati tahapan kritisnya. Salah seorang keluarga dari pasien, Pamela Thompson, menceritakan betapa sang ayah sulit menerima kondisi dan tak merelakan keadaan sampai kemudian Tom sering mendatangi dan berbaring di tempat tidurnya.
Lalu ayah Pamela berubah sangat tenang, wajahnya penuh kedamaian, sampai di hari terakhirnya. Ketika itu Pamela melihat Tom meletakkan satu kaki depannya di tangan sang ayah. Seorang istri veteran bernama Elizabeth Gehlert juga mengungkapkan rona bahagia di wajah suaminya saat meninggal dunia, Tom berada di sana, seolah memberikan akhir yang indah bagi suaminya.
Di hari pertama Tom berada di VA Hospice, ia seakan sudah tahu tugasnya. Tom juga tak memaksakan diri untuk mendatangi pasien dimana pihak keluarga keberatan pada kehadirannya, Tom akan mendatangi bila si pasien tengah sendiri.
Tom memang istimewa, sejak dia diadopsi dari penampungan oleh Dorothy Rizzo, seorang kordinator perawatan di sana. Dahulu Dorothy beranggapan Tom sekedar dapat membantu para pasien untuk rileks dengan bermain bersama, namun ternyata Tom memberi lebih dari harapan.
Tom seperti sudah ditakdirkan menjadi ‘teman’ spiritual bagi para pasien dalam menemukan kebahagiaan di akhir hidup mereka.
Tak ada yang menyangka jika keberadaan Tom di sana ternyata sangat membantu para pasien melewati tahapan kritisnya. Salah seorang keluarga dari pasien, Pamela Thompson, menceritakan betapa sang ayah sulit menerima kondisi dan tak merelakan keadaan sampai kemudian Tom sering mendatangi dan berbaring di tempat tidurnya.
Lalu ayah Pamela berubah sangat tenang, wajahnya penuh kedamaian, sampai di hari terakhirnya. Ketika itu Pamela melihat Tom meletakkan satu kaki depannya di tangan sang ayah. Seorang istri veteran bernama Elizabeth Gehlert juga mengungkapkan rona bahagia di wajah suaminya saat meninggal dunia, Tom berada di sana, seolah memberikan akhir yang indah bagi suaminya.
Di hari pertama Tom berada di VA Hospice, ia seakan sudah tahu tugasnya. Tom juga tak memaksakan diri untuk mendatangi pasien dimana pihak keluarga keberatan pada kehadirannya, Tom akan mendatangi bila si pasien tengah sendiri.
Tom memang istimewa, sejak dia diadopsi dari penampungan oleh Dorothy Rizzo, seorang kordinator perawatan di sana. Dahulu Dorothy beranggapan Tom sekedar dapat membantu para pasien untuk rileks dengan bermain bersama, namun ternyata Tom memberi lebih dari harapan.
Tom seperti sudah ditakdirkan menjadi ‘teman’ spiritual bagi para pasien dalam menemukan kebahagiaan di akhir hidup mereka.
Related Post =