
Emak atau mbak, takut sama anjing nggak? Saya termasuk yang takut bener sama anjing. Bukan hanya kebayang najisnya. tapi dengar gonggongan anjing tetangga aja sering kaget ‘mak jenggirat’, langsung lompat ke kursi :D
Mas atau bapak gak saya tanya, karena biasanya lebih berani ngadepin anjing, meskipun dalam hati siapa tahu mungkin ada juga yang ‘ndhredeg’ kayak saya :P
Nah kalau ketemu anjing di jalanan dan kebetulan ada anjing yang ngikutin, waduh jantung saya deg-degan nggak keruan. Merapal doa sambil gemetaran, juga mempercepat langkah. Itu doa juga kadang jadi maju mundur gak jelas, nyaris lupa doanya.
Jangankan anjing, ketemu angsa aja saya ngeper, buru-buru mengambil jalan memutar, takut disosor. Juga kalau ketemu ulat atau ular. Huaaa, bisa kebawa mimpi buruk itu
Mas atau bapak gak saya tanya, karena biasanya lebih berani ngadepin anjing, meskipun dalam hati siapa tahu mungkin ada juga yang ‘ndhredeg’ kayak saya :P
Nah kalau ketemu anjing di jalanan dan kebetulan ada anjing yang ngikutin, waduh jantung saya deg-degan nggak keruan. Merapal doa sambil gemetaran, juga mempercepat langkah. Itu doa juga kadang jadi maju mundur gak jelas, nyaris lupa doanya.
Jangankan anjing, ketemu angsa aja saya ngeper, buru-buru mengambil jalan memutar, takut disosor. Juga kalau ketemu ulat atau ular. Huaaa, bisa kebawa mimpi buruk itu

Tapi, mbak satu ini lain dari yang lain lho. Justru tugasnya sehari-hari adalah menjadi DOG HANDLER, atau pawang anjing pelacak. Mbak Diana namanya, salah satu pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas menjadi dog handler di salah satu unit di Bea Cukai yaitu unit K9 atau unit anjing pelacak. Saya sendiri selama ‘main’ ke Bea Cukai (karena suami kebetulan satu corps dengan mbak Diana), belum pernah ketemu para anjing satuan K9 ini. Dan berharap tidak bertemu, lah. Tapi kalau rehat di salah satu wisma di sana yang disebut Wisma Anjing Pelacak, pernah sih. Rasanya sih aman, tak ada itu pasukan K9 yang berkeliaran :D
Menariknya lagi, selain perempuan, mbak Diana juga muslimah lho. Tuh, kerudungan rapi kok :)
Terus gimana dong, kan kena air liur anjing termasuk najis berat. najis mugholadzoh kata pak kyai, yang membasuhnya harus dengan tanah dulu baru disusul dengan mencucinya 7 kali. Iya betul, dia tahu hukum itu kok. Dan itu bagian dari konsekwensi.
Mba Diana bercerita, bahwa awalnya dia sempat ragu ketika akan ditugaskan di Unit K9. Wedew bagaimana ini kok disuruh pegang anjing? Teman-teman dekatnya juga banyak yang masih pro kontra soal menjadi dog handler ini. Tetapi keraguannya pupus saat diberikan arahan oleh seniornya yang dianggap cukup kapabel dalam ilmu agama, yang meyakinkan hatinya bahwa saat itu dia ditugaskan menjaga negara dari bahaya narkoba. Senior itu menasehatinya, “Semua dikembalikan pada niatmu untuk tugas ini. Yang penting asal saat kamu akan beribadah, kamu bersihkan semuanya”.
Sementara itu, tahu sendiri kan ya. Negara kita ini sudah masuk waspada narkoba. Namanya penyelundupan narkoba itu macam-macam caranya yang sudah bisa masuk negeri kita. Ada yang dimasukkan kompresor, bahkan dalam badan bayi yang dibuang isinya. Huaa. Nah, yang seperti ini tentu butuh penciuman tajam dari unit K9, kalau hidung orang manalah terlacak :P
Selain najisnya itu sendiri, dalam fiqh juga dijelaskan bahwa, “Malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang ada di dalamnya anjing dan gambar” (Muttafaq ‘alaih). Oleh karena itu, perlu diusahakan anjing berada di luar rumah. Untuk masalah ini tentunya tidak menyulitkan bagi mbak Diana. Lah kan unit K9 punya negara, masak iya anjingnya mau dibawa pinjam ke rumah meskipun saking sayangnya? :D
Dari foto diatas kita bisa melihat yaa, kalau anjing juga makhluk Allah, yang bisa mengenali kasih sayang. Tatapan mata anjing dan mbak Diana itu lho… auranya berasa. Kelihatan kalau mbak Diana memang sayang pada anjingnya, dan anjingnya pun sayang dengan ‘pawang’nya.
Oh ya mbak Diana ini di rumahnya adalah seorang ibu-ibu biasa juga kayak saya, dengan 3 putra. Tentunya kalau sudah sampai rumah, ya kesan sebagai ‘dog handler’ ditinggalkan, menjelma menjadi ibu yang penuh kasih sayang :)
Saat saya tanya, gimana caranya kok bisa-bisanya nggak takut sama anjing macam begitu. (Anjing pelacak memangnya ada yang pudel yang so cute?). Anjing pelacak kan kesannya galak, hiks. Dia berkata, “Intinya hewan dapat melihat ketulusan hati kita, Bu. Dan dia dapat melihat setakut apa kita dengan mereka. Bila aura takut kita terbaca olehnya, maka mudah baginya untuk mengintimidasi kita…. hehehehehehehe…. Saya hobby semua jenis hewan…. include reptile”
Dan saya cuma bisa melongo…
Salut, salut…
Okey mbak Diana dan teman-teman di unit K9 lainnya, selamat bertugas mengamankan anak bangsa dari bahaya narkoba! Meskipun mungkin akan dimutasi entah di unit mana selayaknya rotasi pegawai di kantor itu, tetap semangaadd!
Salam sukses selalu :)
( Sumber : Diary-nya mba Muktia Farid di https://muktiberbagi.wordpress.com/2015/09/10/dog-handler-perempuan-profesi-langka-lho/ )
Menariknya lagi, selain perempuan, mbak Diana juga muslimah lho. Tuh, kerudungan rapi kok :)
Terus gimana dong, kan kena air liur anjing termasuk najis berat. najis mugholadzoh kata pak kyai, yang membasuhnya harus dengan tanah dulu baru disusul dengan mencucinya 7 kali. Iya betul, dia tahu hukum itu kok. Dan itu bagian dari konsekwensi.
Mba Diana bercerita, bahwa awalnya dia sempat ragu ketika akan ditugaskan di Unit K9. Wedew bagaimana ini kok disuruh pegang anjing? Teman-teman dekatnya juga banyak yang masih pro kontra soal menjadi dog handler ini. Tetapi keraguannya pupus saat diberikan arahan oleh seniornya yang dianggap cukup kapabel dalam ilmu agama, yang meyakinkan hatinya bahwa saat itu dia ditugaskan menjaga negara dari bahaya narkoba. Senior itu menasehatinya, “Semua dikembalikan pada niatmu untuk tugas ini. Yang penting asal saat kamu akan beribadah, kamu bersihkan semuanya”.
Sementara itu, tahu sendiri kan ya. Negara kita ini sudah masuk waspada narkoba. Namanya penyelundupan narkoba itu macam-macam caranya yang sudah bisa masuk negeri kita. Ada yang dimasukkan kompresor, bahkan dalam badan bayi yang dibuang isinya. Huaa. Nah, yang seperti ini tentu butuh penciuman tajam dari unit K9, kalau hidung orang manalah terlacak :P
Selain najisnya itu sendiri, dalam fiqh juga dijelaskan bahwa, “Malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang ada di dalamnya anjing dan gambar” (Muttafaq ‘alaih). Oleh karena itu, perlu diusahakan anjing berada di luar rumah. Untuk masalah ini tentunya tidak menyulitkan bagi mbak Diana. Lah kan unit K9 punya negara, masak iya anjingnya mau dibawa pinjam ke rumah meskipun saking sayangnya? :D
Dari foto diatas kita bisa melihat yaa, kalau anjing juga makhluk Allah, yang bisa mengenali kasih sayang. Tatapan mata anjing dan mbak Diana itu lho… auranya berasa. Kelihatan kalau mbak Diana memang sayang pada anjingnya, dan anjingnya pun sayang dengan ‘pawang’nya.
Oh ya mbak Diana ini di rumahnya adalah seorang ibu-ibu biasa juga kayak saya, dengan 3 putra. Tentunya kalau sudah sampai rumah, ya kesan sebagai ‘dog handler’ ditinggalkan, menjelma menjadi ibu yang penuh kasih sayang :)
Saat saya tanya, gimana caranya kok bisa-bisanya nggak takut sama anjing macam begitu. (Anjing pelacak memangnya ada yang pudel yang so cute?). Anjing pelacak kan kesannya galak, hiks. Dia berkata, “Intinya hewan dapat melihat ketulusan hati kita, Bu. Dan dia dapat melihat setakut apa kita dengan mereka. Bila aura takut kita terbaca olehnya, maka mudah baginya untuk mengintimidasi kita…. hehehehehehehe…. Saya hobby semua jenis hewan…. include reptile”
Dan saya cuma bisa melongo…
Salut, salut…
Okey mbak Diana dan teman-teman di unit K9 lainnya, selamat bertugas mengamankan anak bangsa dari bahaya narkoba! Meskipun mungkin akan dimutasi entah di unit mana selayaknya rotasi pegawai di kantor itu, tetap semangaadd!
Salam sukses selalu :)
( Sumber : Diary-nya mba Muktia Farid di https://muktiberbagi.wordpress.com/2015/09/10/dog-handler-perempuan-profesi-langka-lho/ )
Related Post =
Mau Mancing Malah Dapat Kucing
Berkunjung ke Stasiun Shibuya ( Hachiko si Anjing setia & Cafe Kucing )
Surat Untuk Adopter Kucingku
Kucingku Vs Suamiku : Sebuah Perang Dingin yang Menyentuh
Kamu Sering Menghakimi Orang Yang Membuang Kucing ?
Mau Mancing Malah Dapat Kucing
Berkunjung ke Stasiun Shibuya ( Hachiko si Anjing setia & Cafe Kucing )
Surat Untuk Adopter Kucingku
Kucingku Vs Suamiku : Sebuah Perang Dingin yang Menyentuh
Kamu Sering Menghakimi Orang Yang Membuang Kucing ?