Di kediaman saya, jangan tanya jumlah kucing yang wara-wiri di jalanan. Kucing liar yang populasinya sudah seperti ledakan penduduk, beranak-pinak, dan menyusuri bak-bak sampah, terseok-seok di jalanan, memasuki ruang-ruang warung tegal dan cafe jalanan, bahkan di teras restoran.
Tempat sampah adalah favorit mereka. Sesekali mereka masuk ke dalam selokan, untuk minum. Jangan tanya juga, betapa caci maki dan omelan kepada kucing-kucing yang dianggap hama pengganggu lingkungan. Karena kotorannya bertebaran di pekarangan rumah penduduk, atau di taman-taman warga.
Tempat sampah adalah favorit mereka. Sesekali mereka masuk ke dalam selokan, untuk minum. Jangan tanya juga, betapa caci maki dan omelan kepada kucing-kucing yang dianggap hama pengganggu lingkungan. Karena kotorannya bertebaran di pekarangan rumah penduduk, atau di taman-taman warga.