Tingkahnya yang khas nan lucu bikin gemes siapa saja yang melihatnya. Wajar bila Kucing Siam jadi satu di antara ras kucing paling digemari. Kucing asal Siam, sekarang Thailand, dikenal sebagai ras paling tua asal Asia. Gambaran kucing ini tercatat dalam manuskrip kuno.
Banyak cerita yang diselimuti keanehan. Bahkan kucing dianggap sebagai keturunan bangsawan. Satu di antarara keunikannya adalah matanya yang juling dan buntutnya yang bengkok. Hal ini sebenarnya hanya kelainan genetika, namun ada legenda di baliknya.
Banyak cerita yang diselimuti keanehan. Bahkan kucing dianggap sebagai keturunan bangsawan. Satu di antarara keunikannya adalah matanya yang juling dan buntutnya yang bengkok. Hal ini sebenarnya hanya kelainan genetika, namun ada legenda di baliknya.
Dulu, Kucing Siam identik dengan mata juling dan buntut bengkok, namun kini sudah jarang yang memiliki tampilan seperti itu. Lantas bagaimana legendanya? Berdasarkan cerita rakyat hal itu berkaitan dengan tugas yang diemban kucing ini.
Ada dua kucing Siam yang ditugaskan untuk menjaga piala emas Buddha selama masa kekacauan besar. Mereka bernama Chula dan Tien. Selang beberapa waktu, Chula hamil, sementara Tien mulai merasa bosan dengan tugasnya. Tien pun meninggalkan kewajibannya.
Di sisi lain, Chula tetap teguh dalam tugasnya. Karena sendirian, tidak ada waktu untuk istirahat. Dia melingkarkan ekornya di sekitar piala dan memegangnya sehingga dia akan terbangun jika ada yang mengganggunya.
Selama jam-jam bangunnya, dia menjaga kewaspadaannya sedemikian rupa sehingga matanya juling. Saat malam-malam yang panjang, ia melingkari piala dengan ekornya. Alhasil, ekornya membentuk lekukan yang tidak bisa diluruskan.
Dia begitu setia pada tugasnya, sehingga apa yang terjadi pada fisiknya menurun pada anak-anaknya yang lahir kemudian. Keturunannya selanjutnya pun memiliki tanda istimewa yang sama.
Cerita lain tentang buntut bengkok Kucing Siam terkait dengan kesetiaannya. Seekor kucing sangat berbakti kepada seorang putri. Ia merelakan buntutnya menjadi tempat penyimpanan cincin sang putri. Ya, kucing yang anggun nan cantik ini juga dihubungkan dengan keluarga bangsawan.
Dahulu bahkan ada anggapan, hanya keluarga kerajaan yang dapat memelihara kucing Siam. Bahkan ada kaum bangsawan yang percaya bila mereka meninggal akan terlahir kembali menjadi kucing.
Ada dua kucing Siam yang ditugaskan untuk menjaga piala emas Buddha selama masa kekacauan besar. Mereka bernama Chula dan Tien. Selang beberapa waktu, Chula hamil, sementara Tien mulai merasa bosan dengan tugasnya. Tien pun meninggalkan kewajibannya.
Di sisi lain, Chula tetap teguh dalam tugasnya. Karena sendirian, tidak ada waktu untuk istirahat. Dia melingkarkan ekornya di sekitar piala dan memegangnya sehingga dia akan terbangun jika ada yang mengganggunya.
Selama jam-jam bangunnya, dia menjaga kewaspadaannya sedemikian rupa sehingga matanya juling. Saat malam-malam yang panjang, ia melingkari piala dengan ekornya. Alhasil, ekornya membentuk lekukan yang tidak bisa diluruskan.
Dia begitu setia pada tugasnya, sehingga apa yang terjadi pada fisiknya menurun pada anak-anaknya yang lahir kemudian. Keturunannya selanjutnya pun memiliki tanda istimewa yang sama.
Cerita lain tentang buntut bengkok Kucing Siam terkait dengan kesetiaannya. Seekor kucing sangat berbakti kepada seorang putri. Ia merelakan buntutnya menjadi tempat penyimpanan cincin sang putri. Ya, kucing yang anggun nan cantik ini juga dihubungkan dengan keluarga bangsawan.
Dahulu bahkan ada anggapan, hanya keluarga kerajaan yang dapat memelihara kucing Siam. Bahkan ada kaum bangsawan yang percaya bila mereka meninggal akan terlahir kembali menjadi kucing.
Related Post