Dalam pewayangan ada tokoh bernama Anoman. Ksatria berwujud kera berbulu putih. Selalu berpihak kepada kebenaran. Dalam keluarga Pak Ham juga ada Anoman. Bukan ksatria berwujud kera putih, namun seekor kucing berbulu putih bersih.
Kucing keturunan Anggora tersebut memang diberi nama Anoman. Bulunya lebat, sorot matanya tajam. Sruwing- sruwing Pak Ham pernah mendengar dari tetangga- tetangganya, jika kucing miliknya itu bila malam sering berubah menjadi macan.
Kucing keturunan Anggora tersebut memang diberi nama Anoman. Bulunya lebat, sorot matanya tajam. Sruwing- sruwing Pak Ham pernah mendengar dari tetangga- tetangganya, jika kucing miliknya itu bila malam sering berubah menjadi macan.
“Ah mana ada. Kucing kok berubah menjadi macan?”, sanggah Pak Ham Seperti dikutip dari Harianmerapi.com. Di keluarga Pak Ham sendiri, satu orang pun belum pernah ada yang melihat Anoman, kucing keturunan Anggora itu berubah menjadi macan.
Malam itu Pak Ham dan segenap anggota keluarganya pergi ke Solo. Jagong manten saudara misannya. Yang tinggal di rumah hanya Anoman sendiri. “Kami pergi dulu ya, sayang. Hanya menginap semalam kok. Anoman jaga rumah baik- baik ya”, ujar Mbak Sri, anak bungsu Pak Ham yang paling sayang kepada Anoman.
Keesokan harinya jam delapan pagi Pak Ham beserta keluarganya sudah kembali. Mereka berjalan mlipir samping rumah. Sengaja akan masuk ke rumah melalui pintu belakang. Pak Ham dan keluarganya terkaget- kaget begitu memasuki halaman belakang.
Di pojok halaman tempat menjemur cucian Pak Ham mendapati ada seorang lelaki tergeletak dengan kondisi sangat mengenaskan. Wajahnya seperti tercabik- cabik senjata tajam. Begitu pula tangan dan kakinya. Disana- sini terlihat luka seperti dicakar binatang buas. Namun begitu dadanya masih tampak turun naik. Pertanda orang tersebut masih hidup.
Di sekitar lelaki tergeletak, terdapat dua handphone, uang kertas berceceran sebagian masih di dalam amplop, beberapa perhiasan emas, dan kacamata. Setelah diteliti, ternyata barang- barang tersebut milik keluarga Pak Ham. Pak Ham mengambil kesimpulan jika lelaki tergeletak tesebut pastilah pencuri. Dan benar juga. Jendela yang menghadap ke halaman belakang rusak dicongkel linggis.
Pak Ham segera menelpon Polisi. Di hadapan Polisi, setelah sadar, lelaki tersebut mengaku mencongkel jendela dan mengambil harta keluarga Pak Ham. “Ketika akan meninggalkan rumah ini saya diterkam harimau, Pak. Saya tak berdaya dan jatuh tidak sadarkan diri”, kata lelaki tersebut.
Mendengar penuturan pencuri itu Pak Ham manggut- manggut. “Benarkah kucingku bila malam bisa berubah menjadi macan?”, tanya Pak Ham dalam hatinya.
Malam itu Pak Ham dan segenap anggota keluarganya pergi ke Solo. Jagong manten saudara misannya. Yang tinggal di rumah hanya Anoman sendiri. “Kami pergi dulu ya, sayang. Hanya menginap semalam kok. Anoman jaga rumah baik- baik ya”, ujar Mbak Sri, anak bungsu Pak Ham yang paling sayang kepada Anoman.
Keesokan harinya jam delapan pagi Pak Ham beserta keluarganya sudah kembali. Mereka berjalan mlipir samping rumah. Sengaja akan masuk ke rumah melalui pintu belakang. Pak Ham dan keluarganya terkaget- kaget begitu memasuki halaman belakang.
Di pojok halaman tempat menjemur cucian Pak Ham mendapati ada seorang lelaki tergeletak dengan kondisi sangat mengenaskan. Wajahnya seperti tercabik- cabik senjata tajam. Begitu pula tangan dan kakinya. Disana- sini terlihat luka seperti dicakar binatang buas. Namun begitu dadanya masih tampak turun naik. Pertanda orang tersebut masih hidup.
Di sekitar lelaki tergeletak, terdapat dua handphone, uang kertas berceceran sebagian masih di dalam amplop, beberapa perhiasan emas, dan kacamata. Setelah diteliti, ternyata barang- barang tersebut milik keluarga Pak Ham. Pak Ham mengambil kesimpulan jika lelaki tergeletak tesebut pastilah pencuri. Dan benar juga. Jendela yang menghadap ke halaman belakang rusak dicongkel linggis.
Pak Ham segera menelpon Polisi. Di hadapan Polisi, setelah sadar, lelaki tersebut mengaku mencongkel jendela dan mengambil harta keluarga Pak Ham. “Ketika akan meninggalkan rumah ini saya diterkam harimau, Pak. Saya tak berdaya dan jatuh tidak sadarkan diri”, kata lelaki tersebut.
Mendengar penuturan pencuri itu Pak Ham manggut- manggut. “Benarkah kucingku bila malam bisa berubah menjadi macan?”, tanya Pak Ham dalam hatinya.