Dua orang pendaki Cyril dan Erik Rohrer menemukan seekor kucing yang tersesat saat mendaki Gunung Britsen di Swiss. Bahkan, kucing tersebut ditemukan tengah kedinginan karena berada di puncak gunung di ketinggian 3.000 meter.
Mengutip People, seekor kucing di Gunung Britsen mengikuti dua orang pendaki yakni Cyril dan Erik. Kucing tersebut tersesat dan tengah kedinginan akibat berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut.
Mengutip People, seekor kucing di Gunung Britsen mengikuti dua orang pendaki yakni Cyril dan Erik. Kucing tersebut tersesat dan tengah kedinginan akibat berada di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut.
Menurut pengakuan Cyril, mereka awalnya mendengar suara kucing seakan tengah meminta tolong di ketinggian 1.200 meter. Dari suara tersebut, kucing itu disebut sangat ketakutan apalagi kondisi cuaca saat itu terbilang sangat dingin.
"Saat itu pukul 04.30 pagi, sekitar 1.200 meter, ketika kami mendengar seekor kucing di hutan yang gelap. Dia bersuara seperti sangat ketakutan dan kebiingungan," ucap Cyril seperti dikutip dari People.
Setelah itu, mereka pun mencari asal suara tersebut hingga akhirnya menemukan kucing itu tengah mengikuti mereka berdua dari belakang. Disebutkan, kucing tersebut sempat berada di puncak gunung yang menyebabkan dirinya sangat kedinginan.
Ditambah, kucing itu juga dalam keadaan cidera. Kuku keempat kakinya berdarah akibat kerasnya salju di gunung tersebut hingga menyebabkan kucing itu sulit untuk berjalan. Apalagi, kala itu badan kucing tabi tersebut dikabarkan juga menggigil.
"Kami tidak bisa meninggalkan saat berjalan menanjak. Jadi dia tinggal bersama kita. Saat itu, dia mulai menggigil, dan cakarnya mulai akibat salju yang lebat. Terkadang kami menggendongnya ketika sudah terlalu lelah untuk berjalan menanjak lagi," ucapnya lagi.
Kami benar-benar bingung. Saya sendiri merasa sangat kasihan pada kucing itu. Dia benar-benar kelelahan di punggung bukit di bawah puncak," lanjutnya.
Tak tega meninggalkan kucing tersebut, Cyril dan Erik kemudian membawa kucing tabi itu ke lembah. Bahkan, saat di perjalanan, kucing tersebut dikabarkan sudah tidak bisa lagi berjalan akibat tebalnya jalanan salju yang harus dilewati saat itu.
Hingga kemudian, dari foto beredar, Cyril dan Erik tampak bergantian menggendongnya. Sesekali mereka menaruh di punggung karena kondisi kucing saat itu disebut sudah sangat kelelahan. Namun, seperti hewan lainnya, kucing itu disebut tidak pernah menyerah meski cakar keempat kakinya berdarah.
"Hewan melakukan hal-hal aneh. Dan mereka jauh lebih tangguh daripada manusia. Mereka tidak akan pernah menyerah. Meskipun mereka benar-benar terluka," pungkas Cyril.
Dikabarkan, akibat tidak memiliki pemilik, kucing tabi tersebut akhirnya dipelihara oleh Cyril. Ia mengaku tak tega membuang kucing itu apalagi telah berjuang bertahan hidup di Gunung Britsen di ketinggian 3.000 meter yang notabene sangat dingin.
"Saat itu pukul 04.30 pagi, sekitar 1.200 meter, ketika kami mendengar seekor kucing di hutan yang gelap. Dia bersuara seperti sangat ketakutan dan kebiingungan," ucap Cyril seperti dikutip dari People.
Setelah itu, mereka pun mencari asal suara tersebut hingga akhirnya menemukan kucing itu tengah mengikuti mereka berdua dari belakang. Disebutkan, kucing tersebut sempat berada di puncak gunung yang menyebabkan dirinya sangat kedinginan.
Ditambah, kucing itu juga dalam keadaan cidera. Kuku keempat kakinya berdarah akibat kerasnya salju di gunung tersebut hingga menyebabkan kucing itu sulit untuk berjalan. Apalagi, kala itu badan kucing tabi tersebut dikabarkan juga menggigil.
"Kami tidak bisa meninggalkan saat berjalan menanjak. Jadi dia tinggal bersama kita. Saat itu, dia mulai menggigil, dan cakarnya mulai akibat salju yang lebat. Terkadang kami menggendongnya ketika sudah terlalu lelah untuk berjalan menanjak lagi," ucapnya lagi.
Kami benar-benar bingung. Saya sendiri merasa sangat kasihan pada kucing itu. Dia benar-benar kelelahan di punggung bukit di bawah puncak," lanjutnya.
Tak tega meninggalkan kucing tersebut, Cyril dan Erik kemudian membawa kucing tabi itu ke lembah. Bahkan, saat di perjalanan, kucing tersebut dikabarkan sudah tidak bisa lagi berjalan akibat tebalnya jalanan salju yang harus dilewati saat itu.
Hingga kemudian, dari foto beredar, Cyril dan Erik tampak bergantian menggendongnya. Sesekali mereka menaruh di punggung karena kondisi kucing saat itu disebut sudah sangat kelelahan. Namun, seperti hewan lainnya, kucing itu disebut tidak pernah menyerah meski cakar keempat kakinya berdarah.
"Hewan melakukan hal-hal aneh. Dan mereka jauh lebih tangguh daripada manusia. Mereka tidak akan pernah menyerah. Meskipun mereka benar-benar terluka," pungkas Cyril.
Dikabarkan, akibat tidak memiliki pemilik, kucing tabi tersebut akhirnya dipelihara oleh Cyril. Ia mengaku tak tega membuang kucing itu apalagi telah berjuang bertahan hidup di Gunung Britsen di ketinggian 3.000 meter yang notabene sangat dingin.
Lost Cat Follows Hikers to the Top of Swiss Mountain
— Dawn Rose Turner (@DawnRoseTurner) April 25, 2021
The cat was lost for four days on Mt. Britsen in Switzerland before meeting the hikers, who helped the feline reunite with her owners | @people https://t.co/Tn6unDdn4B
Related Post