​Hampir semua orang menyukai kucing karena penampakannya yang elegan dan juga sifatnya yang umumnya sangat ramah dan manja pada manusia. Oleh sebab itu tidak heran jika banyak rumah tangga yang memutuskan untuk memelihara kucing di rumah sebagai companion animal.
Jadi tidak heran jika kepopuleran kucing ini sebagai hewan peliharaan semakin meningkat. Menurut data yang dikeluarkan oleh pemerintah Australia ada sebanyak 3,8 juta kucing peliharaan di Australia ini diperkirakan ada sebanyak 700 ribu kucing liar yang ada di wilayah urban dan sekitar 1,4 juta yang ada di wilayah semak semak dan 5,6 juta kucing liar yang tersebar di wilayah lainnya.
Jadi tidak heran jika kepopuleran kucing ini sebagai hewan peliharaan semakin meningkat. Menurut data yang dikeluarkan oleh pemerintah Australia ada sebanyak 3,8 juta kucing peliharaan di Australia ini diperkirakan ada sebanyak 700 ribu kucing liar yang ada di wilayah urban dan sekitar 1,4 juta yang ada di wilayah semak semak dan 5,6 juta kucing liar yang tersebar di wilayah lainnya.
Dengan jumlah kucing sebesar ini, kini negara kangguru ini kini tengah berjuang mengatasi dampak negatif keberadaan kucing ini terhadap satwa liar dan keseimbangan lingkungan lainnya. Kucing ini walaupun dipelihara dalam kesehariannya sering dilepas bebas untuk bermain di luar dan menikmati alam Australia yang masih sangat asri.
Kebebasan kucing ini ternyata mendatangkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan karena mengancam keberadaan satwa liar yang sering dimangsanya. Perlu diketahui bahwa satwa liar di Australia dilindungi oleh undang undang sehingga dengan perlindungan dan penegakan hukum yang konsisten, Australia menjadi surga bagi satwa liar.
Jadi tidak heran jika setiap saat kita dapat melihat satwa liar ini berkeliaran dengan bebas di alam tanpa ada yang mengganggunya. di halaman rumah kita masih dapat menikmati keberadaan burung liar dan satwa liar lainnya, apalagi jika tuan rumah menyediakan makanan untuk burung liar ini secara rutin.
Jika dibandingkan naluri berburunya kucing peliharaan memang memiliki insting berburu yang kurang jika dibandingkan dengan kucing liar. Namun demikian dengan jumlahnya yang cukup besar ini ternyata kucing domestik yang dipelihara di rumah rumah di Australia menimbulkan masalah besar.
Menurut pakar kucing Prof. Legge, 80% kucing yang dipelihara di Australia umumnya di biarkan bebas bermain di alam di sekitar rumah. Kucing kucing ini jika dilepas akan memicu naluri berburunya. Hal yang paling menarik adalah kucing peliharaan ini rata rata hanya 15% saja membawa hasil buruannya ke rumah.
Jadi dapat kita bayangkan untuk setiap satwa liar yang berhasil ditangkapnya seperti misalnya burung liar, maka di alam tempat kucing ini berburu kemungkinan telah membunuh satwa liar sekitar 5-6 ekor.
Kebebasan kucing ini ternyata mendatangkan permasalahan tersendiri bagi lingkungan karena mengancam keberadaan satwa liar yang sering dimangsanya. Perlu diketahui bahwa satwa liar di Australia dilindungi oleh undang undang sehingga dengan perlindungan dan penegakan hukum yang konsisten, Australia menjadi surga bagi satwa liar.
Jadi tidak heran jika setiap saat kita dapat melihat satwa liar ini berkeliaran dengan bebas di alam tanpa ada yang mengganggunya. di halaman rumah kita masih dapat menikmati keberadaan burung liar dan satwa liar lainnya, apalagi jika tuan rumah menyediakan makanan untuk burung liar ini secara rutin.
Jika dibandingkan naluri berburunya kucing peliharaan memang memiliki insting berburu yang kurang jika dibandingkan dengan kucing liar. Namun demikian dengan jumlahnya yang cukup besar ini ternyata kucing domestik yang dipelihara di rumah rumah di Australia menimbulkan masalah besar.
Menurut pakar kucing Prof. Legge, 80% kucing yang dipelihara di Australia umumnya di biarkan bebas bermain di alam di sekitar rumah. Kucing kucing ini jika dilepas akan memicu naluri berburunya. Hal yang paling menarik adalah kucing peliharaan ini rata rata hanya 15% saja membawa hasil buruannya ke rumah.
Jadi dapat kita bayangkan untuk setiap satwa liar yang berhasil ditangkapnya seperti misalnya burung liar, maka di alam tempat kucing ini berburu kemungkinan telah membunuh satwa liar sekitar 5-6 ekor.
Dampak kerusakan satwa liar yang ditimbulkan oleh kucing peliharaan di Australia memang sangat besar. Menurut departemen satwa liar kucing kucing ini setiap harinya membunuh sekitar 3,2 juta satwa liar asli Australia, 1,2 juta burung liar, 1,9 juta reptilia, 0,25 juta kodok liar, dan 3 juta invetebrata lainnya.
Salah satu solusi yang kini sedang diterapkan di beberapa negara bagian untuk mengatasi dampak negatif keberadaan kucing peliharaan pada satwa liar adalah memberlakukan jam pengurungan kucing di rumah.
Pemilik kucing diwajibkan untuk mengurung kucingnya di dalam rumah dalam kurun waktu tertentu. Hasil kebijakan ini memberikan dampak besar karena di beberapa wilayah yang menerapkan jam penurungan kucing di rumah hanya selama 24 jam saja telah berhasil menyelamatkan sekitar 200 ribu satwa liar.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh kucing peliharaan ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh anjing perliharaan. Hal ini disebabkan karena untuk memiliki anjing pemilik harus mendaftarkan anjingnya sehingga jumlahnya dapat benar benar diketahui dan di kontrol.
Oleh sebab itu, disamping penerapan jam pengurungan, registrasi kucing peliharaan juga diusulkan sebagai salah satu kebijakan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan ini. Kunci pelestarian alam memang terletak pada keseimbangan flora dan fauna yang ada pada suatu wilayah.
Jika terjadi perubahan keseimbangan maka keberadaan flora dan fauna yang ada di wilayah tersebut akan terganggu yang pada akhirnya akan menjadikan flora dan fauna di wilayah tersebut tidak jarang menjadi langka.
Keberadaan kucing perliharaan di Australia yang masih terkoneksi dengan alam merupakan salah satu faktor gangguan yang disebabkan oleh manusia yang memeliharanya.
Diharapkan setiap kebijakan yang terkait dengan alam ini harus dapat dikaji dan dipertimbangkan dengan matang. Jika tidak dilakukan dengan baik maka akan menyebabkan kerusakan lingkungan bahkan kemungkinan kepunahan satwa liar asli.
Kasus kucing peliharaan di Australia ini merupakan salah satu contoh nyata dimana kucing yang dianggap lucu dan bersahabat ini dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang sangat besar.
Kreator: Ronny Rachman Noor
Salah satu solusi yang kini sedang diterapkan di beberapa negara bagian untuk mengatasi dampak negatif keberadaan kucing peliharaan pada satwa liar adalah memberlakukan jam pengurungan kucing di rumah.
Pemilik kucing diwajibkan untuk mengurung kucingnya di dalam rumah dalam kurun waktu tertentu. Hasil kebijakan ini memberikan dampak besar karena di beberapa wilayah yang menerapkan jam penurungan kucing di rumah hanya selama 24 jam saja telah berhasil menyelamatkan sekitar 200 ribu satwa liar.
Kerusakan yang ditimbulkan oleh kucing peliharaan ini jauh lebih besar jika dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh anjing perliharaan. Hal ini disebabkan karena untuk memiliki anjing pemilik harus mendaftarkan anjingnya sehingga jumlahnya dapat benar benar diketahui dan di kontrol.
Oleh sebab itu, disamping penerapan jam pengurungan, registrasi kucing peliharaan juga diusulkan sebagai salah satu kebijakan untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan ini. Kunci pelestarian alam memang terletak pada keseimbangan flora dan fauna yang ada pada suatu wilayah.
Jika terjadi perubahan keseimbangan maka keberadaan flora dan fauna yang ada di wilayah tersebut akan terganggu yang pada akhirnya akan menjadikan flora dan fauna di wilayah tersebut tidak jarang menjadi langka.
Keberadaan kucing perliharaan di Australia yang masih terkoneksi dengan alam merupakan salah satu faktor gangguan yang disebabkan oleh manusia yang memeliharanya.
Diharapkan setiap kebijakan yang terkait dengan alam ini harus dapat dikaji dan dipertimbangkan dengan matang. Jika tidak dilakukan dengan baik maka akan menyebabkan kerusakan lingkungan bahkan kemungkinan kepunahan satwa liar asli.
Kasus kucing peliharaan di Australia ini merupakan salah satu contoh nyata dimana kucing yang dianggap lucu dan bersahabat ini dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang sangat besar.
Kreator: Ronny Rachman Noor
Related Post