Kucing adalah salah satu hewan yang dekat dengan kehidupan manusia. Sebagian hidup di lingkungan bebas, namun banyak yang menjadi peliharaan manusia. Kucing dipelihara dan menjadi hewan kesayangan.
Layaknya seekor hewan peliharaan, manusia bertanggung jawab atas kehidupannya. Selain memberi makan dan tempat berlindung, manusia melatihnya sehingga bisa berkelakuan lebih baik misal buang air besar dan kecil pada tempatnya.
Layaknya seekor hewan peliharaan, manusia bertanggung jawab atas kehidupannya. Selain memberi makan dan tempat berlindung, manusia melatihnya sehingga bisa berkelakuan lebih baik misal buang air besar dan kecil pada tempatnya.
Kucing dan hewan lain di dunia diperlakukan dengan baik dan adil dalam Islam. Bagi manusia, mereka yang berkelakuan baik dan taat aturan Allah SWT akan mendapat ganjaran surga. Sedangkan kelakuan sebaiknya dibalas neraka.
Bagaimana dengan hewan? Apakah kucing masuk surga?
Situs Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan Jabatan Perdana Menteri, Malaysia, menyatakan nasib kucing dan hewan lain telah dijelaskan dalam hadits berikut
إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada haiwan-haiwan dan juga burung, "Jadilah kamu tanah."
Hadits ini diceritakan Abu Hurairah dalam kitab Tafsir Al Thabari.
Hewan, termasuk kucing, diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan berbeda. Manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang dilakukan selama hidup. Sedangkan hewan tidak perlu bertanggung jawab layaknya manusia.
Namun semua makhluk akan dibangkitkan kelak di hari akhir termasuk hewan. Semua amal ibadah akan dihitung tanpa kecuali. Hewan dan manusia akan melihat sendiri hasil amalannya selama di dunia.
Dengan penjelasan tersebut, hewan termasuk kucing tidak akan berakhir di surga atau neraka. Hal ini berbeda dengan manusia yang wajib bertanggung jawab atas kehidupan hewan.
"Islam mengajarkan, jika kamu memelihara binatang maka wajib menyediakan makan dan minum yang cukup. Jangan sampai menyakiti atau melukai hewan akibat perlakuan buruk. Hewan juga tidak boleh menjadi target latihan dan diadu," tulis situs About Islam.
Cara seorang muslim memperlakukan hewan, termasuk kucing, telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya
اتَّقُوا اللَّهَ فِى هَذِهِ الْبَهَائِمِ الْمُعْجَمَةِ فَارْكَبُوهَا صَالِحَةً وَكُلُوهَا صَالِحَةً
"Bertakwalah kalian kepada Allah pada binatang-binatang ternak yang tak bisa berbicara ini. Tunggangilah ia dengan baik-baik, makanlah pula dengan cara yang baik." (HR Abu Daud).
Bagaimana dengan hewan? Apakah kucing masuk surga?
Situs Pejabat Mufti Wilayah Persekutuan Jabatan Perdana Menteri, Malaysia, menyatakan nasib kucing dan hewan lain telah dijelaskan dalam hadits berikut
إن الله يحشر الخلق كلهم، كل دابة وطائر وإنسان، يقول للبهائم والطيركونوا ترابًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua makhluk pada hari akhirat kelak. Yaitu setiap hewan, burung-burung, dan juga manusia. Lalu Allah berkata kepada haiwan-haiwan dan juga burung, "Jadilah kamu tanah."
Hadits ini diceritakan Abu Hurairah dalam kitab Tafsir Al Thabari.
Hewan, termasuk kucing, diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan berbeda. Manusia kelak akan dimintai pertanggungjawaban atas semua yang dilakukan selama hidup. Sedangkan hewan tidak perlu bertanggung jawab layaknya manusia.
Namun semua makhluk akan dibangkitkan kelak di hari akhir termasuk hewan. Semua amal ibadah akan dihitung tanpa kecuali. Hewan dan manusia akan melihat sendiri hasil amalannya selama di dunia.
Dengan penjelasan tersebut, hewan termasuk kucing tidak akan berakhir di surga atau neraka. Hal ini berbeda dengan manusia yang wajib bertanggung jawab atas kehidupan hewan.
"Islam mengajarkan, jika kamu memelihara binatang maka wajib menyediakan makan dan minum yang cukup. Jangan sampai menyakiti atau melukai hewan akibat perlakuan buruk. Hewan juga tidak boleh menjadi target latihan dan diadu," tulis situs About Islam.
Cara seorang muslim memperlakukan hewan, termasuk kucing, telah dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya
اتَّقُوا اللَّهَ فِى هَذِهِ الْبَهَائِمِ الْمُعْجَمَةِ فَارْكَبُوهَا صَالِحَةً وَكُلُوهَا صَالِحَةً
"Bertakwalah kalian kepada Allah pada binatang-binatang ternak yang tak bisa berbicara ini. Tunggangilah ia dengan baik-baik, makanlah pula dengan cara yang baik." (HR Abu Daud).
Related Post