Perasaan bahagia meliputi hati Sugiyanto (46) yang merawat kucing terlantar di Yogyakarta. Pasalnya impian untuk mendirikan shelter bagi kucing-kucing tersebut sebentar lagi terwujud.
Sudah sekitar 4 tahun ini, Sugiyanto yang berprofesi sebagai pengepul barang bekas dengan tulus hati merawat anak kucing jalanan yang sakit. Sembari ia bekerja, ia menyempatkan waktunya tanpa pilih kasih untuk merawat kucing-kucing jalanan yang sakit dan terlantar.
Sudah sekitar 4 tahun ini, Sugiyanto yang berprofesi sebagai pengepul barang bekas dengan tulus hati merawat anak kucing jalanan yang sakit. Sembari ia bekerja, ia menyempatkan waktunya tanpa pilih kasih untuk merawat kucing-kucing jalanan yang sakit dan terlantar.
Rupanya niat baik Sugiyanto yang tanpa pamrih merawat kucing jalanan tersebut memancing banyak apresiasi dari masyarakat. Alhasil banyak pihak yang membantu mewujudkan salah satu impian Sugiyanto yakni mendirikan shelter yang ia dedikasikan untuk merawat kucing jalanan.
"Alhamdulillah, terima kasih (untuk donasinya), bisa untuk menolong anak-anak (kucing) yang membutuhkan," ujar Sugiyanto dengan penuh syukur saat ditemui di Sekretariat Panti Hafara pada Jumat (18/9/2020).
Sejak campaign #bisaselamatkanhewan diluncurkan oleh Kitabisa, total dari donasi yang digalang adalah sebesar Rp 68 juta. Donasi tersebut didapatkan dari para #orangbaik yang peduli hewan.
"Walau hidup nomaden, Pak Sugiyanto dengan ikhlas menahan lapar demi memberi makan kucing-kucingnya. Dari donatur di kitabisa.com/bisaselamatkanhewan Pak Anto menerima bantuan sebesar Rp 25.000.000 untuk membangun Home Care, membeli persediaan makan kucing, dan membayar kebutuhan medis kucing yang perlu dirawat lebih intensif," tutur Tri Umi Asni selaku pihak Tim Kitabisa.com.
Tak hanya untuk Pak Sugianto, donasi yang terkumpul juga akan dibagikan kepada pihak yang juga bergerak dalam misi yang sama yakni untuk merawat hewan terlantar.
"Tidak hanya untuk Pak Sugiyanto dan kucing-kucingnya, donasi yang terkumpul di halaman galang dana tersebut juga akan disalurkan kepada pecinta hewan lain yang membutuhkan. Dengan ini Kitabisa berharap dapat membantu lebih banyak yang membutuhkan," imbuhnya.
Segera Bangun Shelter Kucing
Sebagai realisasi program, Sugiyanto pun menerima dana tunai sebesar Rp 13.500.000. Dana ini merupakan pencairan program termin pertama, sementara termin kedua akan diberikan beberapa waktu setelah Sugiyanto merealisasikan programnya.
Sugiyanto mengaku akan segera merealisasikan pembangunan shelter bagi kucing jalanan yang kini tengah dirawatnya. Keberadaan rumah ini menjadi penting sebab ia ingin memastikan bisa mendapat tempat yang aman dan juga nyaman untuk merawat kucingnya.
"Yang jelas (donasi digunakan) untuk rumah dulu karena shelter. Otomatis kalau nggak ada tempat tinggal, nggak bisa merawat mereka," papar Sugiyanto. Di atas sebidang tanah di wilayah Babarsari, Sleman, Yogyakarta, Sugiyanto akan memperpanjang sewa tanah yang nantinya akan menjadi tempat untuk membangun shelter semi permanen.
"Kemarin sudah nyewa dilanjut (di Babarsari). Luasnya 5 kali 5, tak perpanjang (sewanya) 10 tahun. Nanti kalau ada rezeki tak lebar-lebarke. Yang jelas tak perpanjang dulu waktune (sewa). Kalau diperpanjang kan enak mau mulai (membuat shelter). Tapi kalau waktunya pendek, mau bergerak susah," ujarnya.
Untuk saat ini ada 8 anak kucing yang tinggal bersama dengan Sugiyanto. Ia mengaku beberapa kucing sebelumnya telah menemui pemiliknya yang baru. "Yang sekarang ikut aku baru 8 (kucing) karena kemarin pas ada kucing sakit, mau nggak mau mereka dapat (tempat) yang layak.
Yang tak lepas ada sampai ke Magelang sampai Muntilan dalam minggu ini lebih dari 12 (kucing)," kata dia. Ia pun dengan tangan terbuka akan menyambut kucing-kucing jalanan lainnya atau bahkan kucing yang dititipkan padanya dengan senang hati.
"Bisa (dititipkan), nengok jarak kalau dia mau nganter, silakan diantar. Kalau jauh tergantung kondisi kucing. Kalau bisa dipending sampai besok, nggak apa. Tapi kalau urgent, biar malem terpaksa harus ke sana," ujar Sugiyanto.
Melalui apa yang sudah dilakukan Sugiyanto, besar harapannya agar semakin banyak orang yang terbuka hatinya untuk mau membantu kucing jalanan yang terlantar. Ia berharap akan ada semakin banyak orang yang peduli pada hewan jalanan dan tak hanya dirinya saja.
"Harapannya mudah-mudahan banyak orang tergerak hatinya, bukan cuma saya yang mau membantu mereka. Karena mereka kan juga makhluk Allah, mereka juga butuh campur tangan manusia. (Kucing) sakit, bengek, kan butuh campur tangan manusia. Cobalah gerakkan hatinya sedikit, wong nggak bakal kere (miskin) kok ngasih makan mereka," pungkasnya.
"Alhamdulillah, terima kasih (untuk donasinya), bisa untuk menolong anak-anak (kucing) yang membutuhkan," ujar Sugiyanto dengan penuh syukur saat ditemui di Sekretariat Panti Hafara pada Jumat (18/9/2020).
Sejak campaign #bisaselamatkanhewan diluncurkan oleh Kitabisa, total dari donasi yang digalang adalah sebesar Rp 68 juta. Donasi tersebut didapatkan dari para #orangbaik yang peduli hewan.
"Walau hidup nomaden, Pak Sugiyanto dengan ikhlas menahan lapar demi memberi makan kucing-kucingnya. Dari donatur di kitabisa.com/bisaselamatkanhewan Pak Anto menerima bantuan sebesar Rp 25.000.000 untuk membangun Home Care, membeli persediaan makan kucing, dan membayar kebutuhan medis kucing yang perlu dirawat lebih intensif," tutur Tri Umi Asni selaku pihak Tim Kitabisa.com.
Tak hanya untuk Pak Sugianto, donasi yang terkumpul juga akan dibagikan kepada pihak yang juga bergerak dalam misi yang sama yakni untuk merawat hewan terlantar.
"Tidak hanya untuk Pak Sugiyanto dan kucing-kucingnya, donasi yang terkumpul di halaman galang dana tersebut juga akan disalurkan kepada pecinta hewan lain yang membutuhkan. Dengan ini Kitabisa berharap dapat membantu lebih banyak yang membutuhkan," imbuhnya.
Segera Bangun Shelter Kucing
Sebagai realisasi program, Sugiyanto pun menerima dana tunai sebesar Rp 13.500.000. Dana ini merupakan pencairan program termin pertama, sementara termin kedua akan diberikan beberapa waktu setelah Sugiyanto merealisasikan programnya.
Sugiyanto mengaku akan segera merealisasikan pembangunan shelter bagi kucing jalanan yang kini tengah dirawatnya. Keberadaan rumah ini menjadi penting sebab ia ingin memastikan bisa mendapat tempat yang aman dan juga nyaman untuk merawat kucingnya.
"Yang jelas (donasi digunakan) untuk rumah dulu karena shelter. Otomatis kalau nggak ada tempat tinggal, nggak bisa merawat mereka," papar Sugiyanto. Di atas sebidang tanah di wilayah Babarsari, Sleman, Yogyakarta, Sugiyanto akan memperpanjang sewa tanah yang nantinya akan menjadi tempat untuk membangun shelter semi permanen.
"Kemarin sudah nyewa dilanjut (di Babarsari). Luasnya 5 kali 5, tak perpanjang (sewanya) 10 tahun. Nanti kalau ada rezeki tak lebar-lebarke. Yang jelas tak perpanjang dulu waktune (sewa). Kalau diperpanjang kan enak mau mulai (membuat shelter). Tapi kalau waktunya pendek, mau bergerak susah," ujarnya.
Untuk saat ini ada 8 anak kucing yang tinggal bersama dengan Sugiyanto. Ia mengaku beberapa kucing sebelumnya telah menemui pemiliknya yang baru. "Yang sekarang ikut aku baru 8 (kucing) karena kemarin pas ada kucing sakit, mau nggak mau mereka dapat (tempat) yang layak.
Yang tak lepas ada sampai ke Magelang sampai Muntilan dalam minggu ini lebih dari 12 (kucing)," kata dia. Ia pun dengan tangan terbuka akan menyambut kucing-kucing jalanan lainnya atau bahkan kucing yang dititipkan padanya dengan senang hati.
"Bisa (dititipkan), nengok jarak kalau dia mau nganter, silakan diantar. Kalau jauh tergantung kondisi kucing. Kalau bisa dipending sampai besok, nggak apa. Tapi kalau urgent, biar malem terpaksa harus ke sana," ujar Sugiyanto.
Melalui apa yang sudah dilakukan Sugiyanto, besar harapannya agar semakin banyak orang yang terbuka hatinya untuk mau membantu kucing jalanan yang terlantar. Ia berharap akan ada semakin banyak orang yang peduli pada hewan jalanan dan tak hanya dirinya saja.
"Harapannya mudah-mudahan banyak orang tergerak hatinya, bukan cuma saya yang mau membantu mereka. Karena mereka kan juga makhluk Allah, mereka juga butuh campur tangan manusia. (Kucing) sakit, bengek, kan butuh campur tangan manusia. Cobalah gerakkan hatinya sedikit, wong nggak bakal kere (miskin) kok ngasih makan mereka," pungkasnya.
Related Post =