Titik Herawati dengan lembut mengelus-elus seekor kucing yang tampaknya belum begitu tua. Kucing itu diam saja diusap-usap tangan seorang ibu berusia 48 tahun itu.
Tak hanya itu, punggung kucing dipijat-pijat. Dari tengkuk sampai ke tulang ekor. Disemprot juga dengan minyak kutus-kutus pada telapak kakinya. Kucing dengan bulu coklat putih itu terlihat menikmati pijatan.
Tak hanya itu, punggung kucing dipijat-pijat. Dari tengkuk sampai ke tulang ekor. Disemprot juga dengan minyak kutus-kutus pada telapak kakinya. Kucing dengan bulu coklat putih itu terlihat menikmati pijatan.
“Kucing ini tertabrak motor di wilayah Mejasem pada minggu kemarin dan penabraknya kabur,” katanya, Minggu (14/2/2021). Warga Jalan Kemuning Gang Seroja 7 No. 43 RT 02/03 Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal itu menceritakan, saat itu ia sedang lewat dan melihat kucing tertabrak sepeda motor. Pengendaranya tidak tanggung jawab malah kabur.
“Akhirnya kami bawa ke rumah dan kami beri pertolongan. Alhamdulillah sekarang sudah mulai belajar jalan," ungkapnya. Bukan kali itu saja Titik menolong kucing. Sudah ratusan kucing yang ia rawat setelah terluka di jalanan. Kepedulian dengan kucing itu berawal saat ia melihat kucing dengan kondisi yang sedang sakit.
“Jarang orang yang peduli dengan kucing-kucing seperti itu. Mereka malah ditendang dan disakiti. Saya liatnya tidak tega. Saya menggambarkan diri saya sendiri. Mereka sama saja makhluk hidup yang butuh perlindungan dan butuh makan juga," tutur Titik.
Ia akhirnya membuat tempat perlindungan bagi hewan-hewan yang diharapkan suatu hari nanti akan diadopsi. "Kalau kucing perlu penanganan dokter, kami bawa ke doker. Tapi kalau penanganan cukup diurut, kami tinggal urat saja," ujarnya.
Sampai saat ini sudah ada 126 kucing yang ditolong. Semua kucing sudah sembuh dan bisa bermain dengan kucing lain di rumah singgah kucing rescue miliknya. "Kami di sini merawat kucing-kucing jalanan yang perlu pertolongan. Seperti kucing kena bacok, kena lemparan batu, tertabrak kendaraan, kakinya patah dan banyak kasus lainnya," ujar dia.
Bila kucing sudah sehat, Titik mempersilahkan siapa saja yang mau adopsi kucing itu. “Yang penting benar-bener dirawat,” pesannya. Merawat kucing-kucing itu tentu memerlukan dana. Titik mengaku, dana merawat kucing-kucingnya dari hasil usaha jualan/dagang.
Kadang juga ada bantuan dari para relawan yang peduli dengan kucing-kucing jalanan. Semua itu karena kepedulian dan ketulusan. Prinsipnya, berbagi tidak harus menunggu kaya. “Selalu berpikir rejeki yang Allah berikan buat hamba-Nya itu ada sebagian rejeki mereka yang Allah titipkan,” kata Titik.
“Akhirnya kami bawa ke rumah dan kami beri pertolongan. Alhamdulillah sekarang sudah mulai belajar jalan," ungkapnya. Bukan kali itu saja Titik menolong kucing. Sudah ratusan kucing yang ia rawat setelah terluka di jalanan. Kepedulian dengan kucing itu berawal saat ia melihat kucing dengan kondisi yang sedang sakit.
“Jarang orang yang peduli dengan kucing-kucing seperti itu. Mereka malah ditendang dan disakiti. Saya liatnya tidak tega. Saya menggambarkan diri saya sendiri. Mereka sama saja makhluk hidup yang butuh perlindungan dan butuh makan juga," tutur Titik.
Ia akhirnya membuat tempat perlindungan bagi hewan-hewan yang diharapkan suatu hari nanti akan diadopsi. "Kalau kucing perlu penanganan dokter, kami bawa ke doker. Tapi kalau penanganan cukup diurut, kami tinggal urat saja," ujarnya.
Sampai saat ini sudah ada 126 kucing yang ditolong. Semua kucing sudah sembuh dan bisa bermain dengan kucing lain di rumah singgah kucing rescue miliknya. "Kami di sini merawat kucing-kucing jalanan yang perlu pertolongan. Seperti kucing kena bacok, kena lemparan batu, tertabrak kendaraan, kakinya patah dan banyak kasus lainnya," ujar dia.
Bila kucing sudah sehat, Titik mempersilahkan siapa saja yang mau adopsi kucing itu. “Yang penting benar-bener dirawat,” pesannya. Merawat kucing-kucing itu tentu memerlukan dana. Titik mengaku, dana merawat kucing-kucingnya dari hasil usaha jualan/dagang.
Kadang juga ada bantuan dari para relawan yang peduli dengan kucing-kucing jalanan. Semua itu karena kepedulian dan ketulusan. Prinsipnya, berbagi tidak harus menunggu kaya. “Selalu berpikir rejeki yang Allah berikan buat hamba-Nya itu ada sebagian rejeki mereka yang Allah titipkan,” kata Titik.
Related Post =