Sebelum Theresa dapat membelai kucing yang ia panggil Larry, Theresa harus benar-benar sabar. Meski saat ditemukan di wilayah Delaware, dimana Theresa tinggal, Larry berjalan pincang dengan banyak luka di tubuhnya tetapi Larry bukan kucing yang mudah didekati.
âLarry lebih banyak menggeram, bahkan hendak menyerang Theresa. Rupanya kehidupan di luar sana begitu keras, sehingga Larry tak begitu saja menerima uluran tangan Theresa sebagai bahasa kasih sayang.
âLarry lebih banyak menggeram, bahkan hendak menyerang Theresa. Rupanya kehidupan di luar sana begitu keras, sehingga Larry tak begitu saja menerima uluran tangan Theresa sebagai bahasa kasih sayang.
Theresa tak menyerah begitu saja, keesokan hari ia tetap mendatangi Larry. Memanggil dan menawarinya makanan. Perlahan-lahan Larry mulai bisa memercayai Theresa. Larry tidak lagi bersembunyi kala Theresa datang, Larry malah lebih dahulu menghampiri, bahkan menyentuhkan kepala dan memberikan tubuhnya untuk dibelai. Sikap Larry berubah berkat kesabaran Theresa.
Agar mudah mengobati dan mengawasi Larry, Theresa membawanya pulang. Tidak hanya itu, Larry juga ikut Theresa bekerja, kebetulan Theresa memiliki sebuah toko. Lama kelamaan berada di toko, Larry menjadi sangat terbiasa. Termasuk menyapa pengunjung. Ternyata kepribadian Larry yang âgalakâ saat awal bertemu Theresa, berbeda jauh setelah Larry mengenal wanita baik hati yang kini menjadi orangtuanya.
Ketika kaki Larry sembuh dan bisa berjalan dengan baik, ia âmengangkatâ dirinya sendiri sebagai petugas keamanan toko. Setiap hari Larry mengintari toko berulang kali, duduk siaga di balik pintu masuk untuk menyambut pengunjung, menemani pembeli saat di meja kasir, termasuk mengawasi para karyawan Theresa bekerja.
Larry menyukai hari-harinya yang sibuk. Tak jarang ia tidur-tiduran dengan posisi menggelikan di mana saja, mungkin saking lelahnya yaa.. Beberapa pengunjung kerap terkejut dan tertawa melihat Larry bersantai di lantai, di bawah rak, pokoknya tak peduli tempat Larry akan beristirahat dimana pun ketika rasa kantuk itu datang.
âKebersamaan Larry dan Theresa menjadi figur para pengunjung toko untuk turut mengadopsi kucing-kucing liar yang hidup di jalanan seperti Larry di masa lalu. Di toko Theresa pun disediakan âcelenganâ yang khusus dijaga Larry, dimana pengunjung bisa mendonasi sejumlah uang yang nantinya digunakan Larry untuk membantu teman-temannya di penampungan, juga di jalanan.
Agar mudah mengobati dan mengawasi Larry, Theresa membawanya pulang. Tidak hanya itu, Larry juga ikut Theresa bekerja, kebetulan Theresa memiliki sebuah toko. Lama kelamaan berada di toko, Larry menjadi sangat terbiasa. Termasuk menyapa pengunjung. Ternyata kepribadian Larry yang âgalakâ saat awal bertemu Theresa, berbeda jauh setelah Larry mengenal wanita baik hati yang kini menjadi orangtuanya.
Ketika kaki Larry sembuh dan bisa berjalan dengan baik, ia âmengangkatâ dirinya sendiri sebagai petugas keamanan toko. Setiap hari Larry mengintari toko berulang kali, duduk siaga di balik pintu masuk untuk menyambut pengunjung, menemani pembeli saat di meja kasir, termasuk mengawasi para karyawan Theresa bekerja.
Larry menyukai hari-harinya yang sibuk. Tak jarang ia tidur-tiduran dengan posisi menggelikan di mana saja, mungkin saking lelahnya yaa.. Beberapa pengunjung kerap terkejut dan tertawa melihat Larry bersantai di lantai, di bawah rak, pokoknya tak peduli tempat Larry akan beristirahat dimana pun ketika rasa kantuk itu datang.
âKebersamaan Larry dan Theresa menjadi figur para pengunjung toko untuk turut mengadopsi kucing-kucing liar yang hidup di jalanan seperti Larry di masa lalu. Di toko Theresa pun disediakan âcelenganâ yang khusus dijaga Larry, dimana pengunjung bisa mendonasi sejumlah uang yang nantinya digunakan Larry untuk membantu teman-temannya di penampungan, juga di jalanan.
Related Post =