Megan Sorbara dari Naples Cat Alliance, Florida, mengisahkan pertemuan pertamanya dengan tiga ekor anak kucing yang sungguh tak biasa. Megan mengaku sangat terharu saat itu, hingga tak bisa berkata-kata.
Seekor kucing putih berada dalam pelukan dua kucing berwarna belang, mereka sesaudara dan baru berumur beberapa minggu. Saat didekati Megan baru mengetahui bahwa tubuh si kucing putih gemetar, sehingga kedua saudaranya memeluk dan melindungi. Sementara tidak ditemukan kemana sang induk.
Seekor kucing putih berada dalam pelukan dua kucing berwarna belang, mereka sesaudara dan baru berumur beberapa minggu. Saat didekati Megan baru mengetahui bahwa tubuh si kucing putih gemetar, sehingga kedua saudaranya memeluk dan melindungi. Sementara tidak ditemukan kemana sang induk.
Megan segera membawa mereka ke klinik. Ia menamai ketiga kucing mungil itu seperti rasa dan warna es krim gelato, yakni Praline, Pistachio dan Coconut untuk si putih. Dari mereka bertiga ternyata Coconut cedera di bagian kepalanya. Sehingga ia kesakitan jika memiringkan kepala.
Itulah sebabnya kedua saudara Coconut mendekap dan melindunginya dengan penuh kasih sayang. Mereka tak ingin Coconut semakin sakit.
Dalam waktu 10 minggu perawatan, Coconut baru menampakkan kemajuan. Ia sanggup berdiri dan menyangga kepalanya dengan baik tanpa merasa kesakitan. Lalu Megan membawa mereka semua untuk tinggal di rumahnya, selagi menunggu adopter yang berkenan memberi kasih sayang selamanya bagi ketiga kucing “es krim” itu.
Di rumah Megan, ternyata bukan Megan yang menjadi “ibu” bagi mereka. Tetapi Bitsy, anjing peliharaan Megan, yang langsung jatuh cinta pada kucing-kucing itu dan langsung perperan sebagai ibu pengganti. Bitsy bahkan tak segan mengasuh hingga ketiga saudara itu tertidur di dalam pelukannya.
Semakin hari, kondisi Coconut pun semakin pulih. Ia bisa bermain bersama kedua saudaranya, serta “induk” anjing mereka, Bitsy. Bahkan Coconut tampak sangat mencintai Bitsy, ia tak pernah mau berjauhan dengannya.
Kemanapun Bitsy pergi, Coconut selalu mengikutinya. Kadang ia memainkan ekor Bitsy, menaikinya, atau memeluknya dengan hangat. Seolah menyatakan dirinya kini bisa menjadi pelindung, seperti yang dulu dilakukan Praline dan Pistachio terhadapnya.
Itulah sebabnya kedua saudara Coconut mendekap dan melindunginya dengan penuh kasih sayang. Mereka tak ingin Coconut semakin sakit.
Dalam waktu 10 minggu perawatan, Coconut baru menampakkan kemajuan. Ia sanggup berdiri dan menyangga kepalanya dengan baik tanpa merasa kesakitan. Lalu Megan membawa mereka semua untuk tinggal di rumahnya, selagi menunggu adopter yang berkenan memberi kasih sayang selamanya bagi ketiga kucing “es krim” itu.
Di rumah Megan, ternyata bukan Megan yang menjadi “ibu” bagi mereka. Tetapi Bitsy, anjing peliharaan Megan, yang langsung jatuh cinta pada kucing-kucing itu dan langsung perperan sebagai ibu pengganti. Bitsy bahkan tak segan mengasuh hingga ketiga saudara itu tertidur di dalam pelukannya.
Semakin hari, kondisi Coconut pun semakin pulih. Ia bisa bermain bersama kedua saudaranya, serta “induk” anjing mereka, Bitsy. Bahkan Coconut tampak sangat mencintai Bitsy, ia tak pernah mau berjauhan dengannya.
Kemanapun Bitsy pergi, Coconut selalu mengikutinya. Kadang ia memainkan ekor Bitsy, menaikinya, atau memeluknya dengan hangat. Seolah menyatakan dirinya kini bisa menjadi pelindung, seperti yang dulu dilakukan Praline dan Pistachio terhadapnya.
Related Post