
(untuk mengenang Rossi yg RIP 19 Okt 2014)
Ayah yang memberikan ia nama Rossi. Dia adalah generasi ke 3 turunan dari Sabon (salah satu kucing legendaris dikeluarga kami yang mati beberapa tahun lalu). Ia anak Mueza yang merupakan anak dari Sabon, berarti Rossi adalah cucu Sabon. Mueza melahirkan rossi sekitar 9 bulan yang lalu, pada dasarnya rossi punya 4 saudara, tapi saudara2 rossi minggat dari rumah setelah mereka pandai mencari makan sendiri. Hanya rossi yg masih tinggal dirumah, rossi tumbuh menjadi kucing yang cantik, lincah dan manja...
Bulunya belang tiga (calico) dengan komposisi warna seimbang.. Sangat bersih walau tak pernah dimandikan. Sedari kecil rossi sudah terlihat istimewa, ia berbeda dengan saudaranya yang lain, hanya ia yang memiliki corak warna calico sedangkan saudaranya yang lain berwarna abu-abu mackarel khas kucing kampung. Semakin hari rossi semakin lucu dan dekat dengan keluarga kami,,,Mamak selalu memanggil dia dengan panggilan "Rooooooosssss". Ayah selalu memberikan dia kerupuk, karena itu makanan kegemarannya. Uniknya cara memanggil Rossi adalah dengan membunyikan kerupuk, maka dia akan datang dimanapun dia berada. "kriuk-kriuk-kriuk" rossi selalu bersemangat makan kerupuk yang ayah berikan.
Ayah yang memberikan ia nama Rossi. Dia adalah generasi ke 3 turunan dari Sabon (salah satu kucing legendaris dikeluarga kami yang mati beberapa tahun lalu). Ia anak Mueza yang merupakan anak dari Sabon, berarti Rossi adalah cucu Sabon. Mueza melahirkan rossi sekitar 9 bulan yang lalu, pada dasarnya rossi punya 4 saudara, tapi saudara2 rossi minggat dari rumah setelah mereka pandai mencari makan sendiri. Hanya rossi yg masih tinggal dirumah, rossi tumbuh menjadi kucing yang cantik, lincah dan manja...
Bulunya belang tiga (calico) dengan komposisi warna seimbang.. Sangat bersih walau tak pernah dimandikan. Sedari kecil rossi sudah terlihat istimewa, ia berbeda dengan saudaranya yang lain, hanya ia yang memiliki corak warna calico sedangkan saudaranya yang lain berwarna abu-abu mackarel khas kucing kampung. Semakin hari rossi semakin lucu dan dekat dengan keluarga kami,,,Mamak selalu memanggil dia dengan panggilan "Rooooooosssss". Ayah selalu memberikan dia kerupuk, karena itu makanan kegemarannya. Uniknya cara memanggil Rossi adalah dengan membunyikan kerupuk, maka dia akan datang dimanapun dia berada. "kriuk-kriuk-kriuk" rossi selalu bersemangat makan kerupuk yang ayah berikan.

Rossi tidak pernah mencuri ikan, tidak pernah pula pup sembarangan. Dia benar-benar kucing kesayangan kami. Demikian pula induknya Mueza yang sudah bertahun-tahun hidup bersama kami. Walau Mueza tidak memiliki paras secantik dan seimut Rossi tapi Mueza tetap mendapat tempat paling special dihati kami.
Pasca ditinggal saudara-saudaranya Rossi menjadi satu-satunya anak kesayangan Mueza. Mereka sangat akrab, hingga Rossi tumbuh besar dan terlihat seusia dengan Ibunya. Walau akhirnya Mueza hamil lagi, tapi dia tetap menyayangi Rossi, kemana pun selalu berdua. Tak disangka Rossi pun hamil, kejadian ini 2 bulan yang lalu. Dalam kehamilannya, banyak yang berubah darinya. dia jadi lebih banyak tidur dan kurang nafsu makan, bahkan kerupuk kesukaannya pun tak digubris.Sepanjang hari hingga kehamilannya membesar, Rossi masih tak bersemangat. Mamak sudah mulai tak enak hati melihat keadaan calico kesayangannya ini.
"Bang, mampu gak ya Rossi melahirkan dengan keadaannya selemah ini" Tanya mamak pada ayah, menyampaikan kecemasannya. Apa mau dikata, awamnya ilmu tentang dunia perkucingan dan tidak adanya dokter hewan di kota kami, membuat mamak hanya bisa pasrah. Namun tetap memberikan makanan yang lebih bergizi untuk Rossi. Beberapa minggu sebelum melahirkan rossi lebih kelihatan segar, namun iya tetap tak bisa jauh dari ibunya Mueza. Dia selalu tidur disamping induknya yang sedang menyusui adik-adik barunya yang baru lahir 3 minggu yang lalu.
Akhirnya Rossi melahirkan 1 minggu yang lalu di gudang atas kamar mandi. Mamak lega karna melihat Rossi baik-baik saja. Dia terlihat memberikan susu anaknya secara rutin. Mamak selalu memberikan makanan yang lebih special untuk kucing-kucing yang menyusui.
Pasca ditinggal saudara-saudaranya Rossi menjadi satu-satunya anak kesayangan Mueza. Mereka sangat akrab, hingga Rossi tumbuh besar dan terlihat seusia dengan Ibunya. Walau akhirnya Mueza hamil lagi, tapi dia tetap menyayangi Rossi, kemana pun selalu berdua. Tak disangka Rossi pun hamil, kejadian ini 2 bulan yang lalu. Dalam kehamilannya, banyak yang berubah darinya. dia jadi lebih banyak tidur dan kurang nafsu makan, bahkan kerupuk kesukaannya pun tak digubris.Sepanjang hari hingga kehamilannya membesar, Rossi masih tak bersemangat. Mamak sudah mulai tak enak hati melihat keadaan calico kesayangannya ini.
"Bang, mampu gak ya Rossi melahirkan dengan keadaannya selemah ini" Tanya mamak pada ayah, menyampaikan kecemasannya. Apa mau dikata, awamnya ilmu tentang dunia perkucingan dan tidak adanya dokter hewan di kota kami, membuat mamak hanya bisa pasrah. Namun tetap memberikan makanan yang lebih bergizi untuk Rossi. Beberapa minggu sebelum melahirkan rossi lebih kelihatan segar, namun iya tetap tak bisa jauh dari ibunya Mueza. Dia selalu tidur disamping induknya yang sedang menyusui adik-adik barunya yang baru lahir 3 minggu yang lalu.
Akhirnya Rossi melahirkan 1 minggu yang lalu di gudang atas kamar mandi. Mamak lega karna melihat Rossi baik-baik saja. Dia terlihat memberikan susu anaknya secara rutin. Mamak selalu memberikan makanan yang lebih special untuk kucing-kucing yang menyusui.
Tak ada yang tau apa penyebab kematian rossi, dia tak menunjukkan kesakitan atau apapun menjelang kematiannya. Segera dengan hati sesak dan mata yang semakin basah mamak dan wawa membalut tubuh Rossi dengan kain dan menguburnya dibelakang rumah. Rossi pergi seketika, tanpa tanda-tanda. Tak ada lagi si Ross, si pemakan kerupuk, kucing cantik dan manja kami pergi menghadap Allah dalam tenang, bahkan mamak dan wawa pun tak tahu dia sedang sekarat. Hati Mamak dan Wawa semakin galau ketika menatap empat ekor kucing kecil dengan tali pusar pun belum putus dan mata belum terbuka, teronggok dalam tidur nyenyak dengan mulut yang seolah-seolah sedang menyusu. Mamak dan wawa bingung bagaimana nasib 4 ekor anak kecil ini tanpa induknya.
Karena kehausan keempat kucing mungil ini pun kemudian terbangun, mamak dan wawa mencoba menggabungkan anak-anak Rossi agar Mueza juga mau menyusui kitten malang tersebut. Karena hanya Mueza satu-satunya harapan mamak dan wawa. Tapi Mueza menolak, dia bersikeras ingin lari dari menghindar dari keempat kucing malang itu. Anak-anak rossi pun terlihat tak nyaman dengan bau Mueza dan masih terus menangis.
Akhirnya Mueza bangun, dia tampak mengeong-ngeong, berjalan kesana kemari keseluruh sudut dapur, sepertinya sedang mencari Rossi, mungkin dia berkata "Rossi, kamu dimana nak, ini anak-anakmu harus kau susui" Mamak dan wawa tak henti menyeka matanya yang basah. Anak rossi semakin menangis seolah-olah berteriak memanggil induknya.
Karena kehausan keempat kucing mungil ini pun kemudian terbangun, mamak dan wawa mencoba menggabungkan anak-anak Rossi agar Mueza juga mau menyusui kitten malang tersebut. Karena hanya Mueza satu-satunya harapan mamak dan wawa. Tapi Mueza menolak, dia bersikeras ingin lari dari menghindar dari keempat kucing malang itu. Anak-anak rossi pun terlihat tak nyaman dengan bau Mueza dan masih terus menangis.
Akhirnya Mueza bangun, dia tampak mengeong-ngeong, berjalan kesana kemari keseluruh sudut dapur, sepertinya sedang mencari Rossi, mungkin dia berkata "Rossi, kamu dimana nak, ini anak-anakmu harus kau susui" Mamak dan wawa tak henti menyeka matanya yang basah. Anak rossi semakin menangis seolah-olah berteriak memanggil induknya.
Kemudian mamak mengambil Mueza, dan mencoba berbicara dengannya. "Mueza, si rossi ka matee, ka hana le aneuk keusayangan mueza. Jih tinggai keu tanyoe aneuk peut iku nyoe. Cit muezaa sidroe yang bisa tulong aneuk-aneuk rossi.. ( Mueza, si Rossi sudah mati, sudah tidak ada lagi anak kesayangn Mueza, Dia meninggalkan kita 4 ekor anak ini, cuma Mueza yang bisa menolong anak-anak ini).." |
Mamak lalu melepasnya, Mueza menjauh dan duduk didepan pintu, terlihat ia kemudian lebih tenang, sambil menjilat-jilat tubuhnya, sesekali ia terlihat bingung dan menatap mamak dan wawa. Mamak mulai pasrah dengan kediaman Mueza. Namun tak lama kemudian Mueza bangkit dan berjalan perlahan menuju kardus tempat anak-anak Rossi sedang menangis sedu. Dia terhenti sejenak seperti sedang menatap anak-anak malang itu. Perlahan tapi pasti dia mulai menciumi anak-anak kecil itu, mulai menjilatinya lembut satu persatu. Dan membiarkan anak-anak itu nyaman dengan baunya. Mamak dan wawa tercekat setangah tak percaya atas apa yang baru mereka lihat. Beberapa menit kemudia anak-anak rossi mulai nyaman dan mencoba menyusu pada Mueza.
Mamak dan wawa membelai mueza dengan lembut, mata mereka basah karena terharu. Sore ini, Mueza kembali tampak heroik dia memindahkan anak-anak rossi keloteng rumah satu persatu, mencari tempat yang aman dari ancaman kucing garong pemakan beybi. Selain itu dia juga membawa anak-anaknya untuk disatukan dengan anak-anak rossi, dia tampak lelah karna harus bolak balik naik loteng. Mamak mencoba membantunya dengan menaikkan 2 ekor anak Mueza yang belum naik. Kasihan Mueza, dia harus menyusui delapan ekor bayi sekarang. Ayah, mamak dan wawa malam ini diliput rasa sedih karna kehilangan rossi, juga rasa bangga dan rasa haru terhadap kesetiaan dan kebaikan Muezza..
Yogyakarta, 19 Oktober 2014.
Selamat jalan Rossi dan Selamat berjuang Muezza...
salam rindu dariku untuk kalian yang jauh di Aceh Barat Daya sana..
Selamat jalan Rossi dan Selamat berjuang Muezza...
salam rindu dariku untuk kalian yang jauh di Aceh Barat Daya sana..
Kiriman Cerita dari Mba Ismiatul Ramadhian Nur
Related Post =
Tanda-tanda Aku Mirip Kucing
Si Demon, diselamatkan Berkat Kartu Danamon
Semarakan Kemeriahan Piala Dunia Bersama Kucingmu !
Hikmah : Ketulusan & Kepasrahan Seekor Kucing
Seekor Maine Coon menjadi Sahabat bagi Anak Autis
Tanda-tanda Aku Mirip Kucing
Si Demon, diselamatkan Berkat Kartu Danamon
Semarakan Kemeriahan Piala Dunia Bersama Kucingmu !
Hikmah : Ketulusan & Kepasrahan Seekor Kucing
Seekor Maine Coon menjadi Sahabat bagi Anak Autis