Mengadopsi kucing dari petshop atau tempat penampungan hewan mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Namun, bagaimana bila kucing yang diadopsi bukanlah kucing seperti pada umumnya?
​
Melvin, seekor kucing jantan dengan keterbatasan fisik, suatu hari datang ke tempat adopsi hewan di Los Angeles, California. Tempat adopsi hewan itu bernama Best Friends Pet Adoption dan Spay / Neuter Center. Kondisinya yang mengidap microphthalmia, yakni gangguan perkembangan yang membuat bola mata tetap berukuran kecil, tak membuat para relawan di tempat tersebut mengesampingkan kedatangan Melvin. ​

Dia datang dengan tubuh penuh luka. Aku mengamatinya dengan sedih, dan ia juga menatapku dengan pandangan yang --kalau bisa kuartikan-- sendu. Wajahnya bulat, dengan bulatan hitam di kedua sisi keningnya, memberi sedikit kontras pada sekujur tubuhnya yang putih, kecuali ekornya --yang panjang-- juga berwarna hitam, dan kedua daun telinganya yang mencuat lancip bersemu kemerahan. 

Kupandang sekali lagi, sekujur tubuhnya tampak kotor, dan pada bagian-bagian yang luka memperlihatkan darah kering yang meruapkan aroma anyir. Nyaris aku hendak mengusirnya, tapi sorot matanya seolah meminta belas kasihan dan perlindungan, juga tentu saja mengisyaratkan minta makanan. ​

Kehadiran kucing di rumah memang bukan hanya menjadi penghibur saja, tapi dia juga layaknya anggota keluarga yang senantiasa harus kamu perhatikan. Dan tahukah kamu? Anak kucing tumbuh 15 kali lebih cepat dibanding bayi manusia, lho! Oleh karena itu sejak dia lahir, kamu sepatutnya sudah mempersiapkan perawatan terbaik untuknya.
​
Perawatan yang baik pun bisa dilakukan dengan memerhatikan makanan yang sehat, tempat tidur yang nyaman, hingga permainan yang merangsang keaktifannya. Dengan bermain bersamanya, kamu bisa membuat kucing jadi lebih nyaman di rumahmu. Permainan yang bisa kamu lakukan pun ada banyak, berikut beberapa permainan seru kesukaan si kucing yang bisa kamu praktekkan:

Kabar menyedihkan bagi para netizen yang mengidolakan Grumpy Cat, kucing seleb yang dikenal dengan wajah galaknya ini mati di usia 7 tahun. Informasi ini disampaikan akun Facebook dan Twitter resmi Grumpy Cat, oleh keluarga pemiliknya, Tabatha, Bryan dan Chyrstal. 

Tim dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo dibantu seorang sukarelawan dari Solo Rescue, Mendy Kurniawan, berhasil mengevakuasi seekor kucing lokal yang terjebak di gorong-gorong Jl. Slamet Riyadi depan Gedung Pengadilan Negeri (PN) Solo, Minggu (20/1/2019).
​
Harga kucing muda itu diakui mungkin tak seberapa. Tapi kucing berwarna dominan putih dan kuning itu tak ternilai harganya bagi sang pemilik, Fitriana Caesar, warga RT 002/RW 012, Kelurahan Sumber, Banjarsari Solo.

Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak dipelihara oleh manusia. Sifat manja dan kelembutan kucing menjadikan hewan ini digemari untuk dijadikan peliharaan. Namun setiap hewan memiliki instingnya sendiri yang tidak bisa dimengerti tiap manusia. Suka berkelana ke perpustakaan, kucing ini dilarang main ke perpustakaan atas permintaan pemiliknya. ​

​Baru-baru ini ada postingan yang viral di media sosial. Postingan tersebut merupakan kertas larangan yang ditunjukan untuk seekor kucing. Seekor kucing Minnesota telah menjadi selebriti lokal dan di media sosial setelah ada larangan untuk kucing tersebut masuk perpustakaan di kampus terdekat.

Pada tahun 1813 seorang perempuan kaya di Alexandria, Mesir, meninggal dunia. Ia meninggalkan harta yang amat banyak. Sebelum mati, ia sempat menulis surat wasiat agar anak-anaknya dihajikan setiap tahun. Jumlah mereka tidak sedikit; 52. Yang disebut sebagai “anak-anak” oleh perempuan tersebut—menariknya—bukan manusia melainkan kucing.
​​
Oleh karenanya, demi menunaikan wasiat ganjil tersebut, pada tahun itu seorang wanita penerima wasiat berangkat menuju Mekah mengendarai unta untuk membawa 52 ekor kucing. Bisa dibayangkan betapa ribetnya mengantarkan puluhan ekor kucing berhaji. Tidak ada cerita tentang kerumitan tersebut kecuali bahwa semua kucing kemudian kembali dengan selamat sambil menyandang gelar haji.

Orang-orang yang memelihara kucing di seluruh dunia nyatanya punya penafsiran sendiri-sendiri terhadap suara kucing. Di Indonesia, misalnya, orang-orang lumrah menuliskan suara kucing sebagai “meong”.

​Nah, kata meong yang lumrah di kuping orang Indonesia ini ternyata belum tentu lumrah di kuping orang-orang di luar Indonesia. Di Amerika, orang-orang menggunakan “meow” sebagai penafsiran suara kucing. Di Inggris beda lagi, orang-orang menggunakan “miaow”, sedangkan di Turki, orang-orang menggunakan “miyauv”.

Foto-foto seorang pensiunan yang terlelap bersama para kucing yang merupakan sahabatnya jadi viral dan melelehkan hati para pengguna media sosia. Tempat penampungan hewan terlantar itu pun dibanjiri ucapan doa dan harapan serta sumbangan yang sudah mencapai lebih dari $40.000 (Rp580 juta).
​
Sejak setahun terakhir, Terry Laurmen, 75, telah menjadi relawan tetap di Safe Haven Pet Sanctuary di Green Bay, Wisconsin. Penampungan yang ditata bagai kafe kucing—dengan kursi-kursi nyaman dan televisi—ini didirikan pada tahun 2016, oleh Elizabeth Feldhausen yang berusia 27 tahun.

Terkadang kita harus banyak belajar dari hal remeh di sekitar kita tentang apa itu berbagi, apa itu berbuat kebaikan dan apa itu peduli. Bahkan, tak ada salahnya jika kita belajar dari hewan-hewan menggemaskan dan lucu di luar sana sekali pun. Seperti belajar arti kepedulian dari seekor anjing bernama Lana Berikut ini. 

Dikutip dari laman asiantown.net, Lana merupakan seekor anjing yang begitu peduli dengan apa-apa yang ada di sekitarnya. Anjing peliharaan milik seorang bernama Suelen Schaumloeffel ini baru saja tertangkap kamera memberikan sebagian selimut hangatnya untuk seekor anak anjing malang yang kedinginan di luar pagar rumah tuannya.